Mohon tunggu...
Travel Story Pilihan

Curug Jodoh, Wisata Menarik bagi Para Wisatawan

3 April 2017   13:43 Diperbarui: 4 April 2017   15:27 2242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Curug Jodoh yang berada di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Tidak hanya itu, keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia membentuk berbagai kebiasaan dan kepercayaan di masing-masing daerah. Hal inilah yang membuat banyaknya potensi wisata yang dapat dinikmati oleh para wisatawan. Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi penting di Indonesia.

Salah satu objek wisata menarik, dapat ditemukan di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tempat wisata yang dinamakan Curug Jodoh ini merupakan curug yang sudah cukup dikenal oleh warga masyarakat di luar Bogor, seperti Bekasi, Depok, dan Cibinong, walaupun belum terjamah oleh wisatawan asing, curug ini memiliki daya tarik karena keunikan nama yang memilki riwayat sejarah.

Menurut Bapak Ramin, yang berprofesi sebagai buruh serabutan sekaligus pemilik warung juga penjaga dari tempat wisata Curug Jodoh ini, menerangkan bahwa Curug Jodoh pada awalnya bernama Curug Country. Namun, masyarakat lebih mengenal sebagai Curug Jodoh.

Sejarah dinamakan Curug Jodoh bermula dari seseorang yang kesulitan dalam mendapatkan pasangan, kalaupun mendapat pasangan tetapi sulit untuk bersatu. Kebetulan ada orangtua di sana yang memberikan syarat dengan membawa orang tersebut untuk mandi di curug tersebut. Akhirnya tidak membutuhkan waktu lama, seminggu kemudian orang tersebut mendapatkan jodohnya, karena itulah dinamakan Curug Jodoh.

Curug Jodoh yang berada di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.
Curug Jodoh yang berada di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.
Curug Jodoh ini sudah beroperasi sejak tahun 1994. Curug ini sebenarnya adalah milik PT, namun dikelola oleh Karang Taruna, warga setempat, dan dua orang dari pihak PT yang diamanahkan untuk ikut menjaga dari segi kebersihan dan Keamanan Curug Jodoh. Akan tetapi, Curug Jodoh ini sempat ditutup lama oleh pengelola PTnya. Kemudian, curug tersebut dibuka kembali oleh Kepala Desa yang telah memberi izin. Kepala Desa setempat memberikan amanat kepada para pengelola untuk menjaga curug tersebut khususnya dari segi keamanan. Hal tersebut dikarenakan Kepala Desa yang tidak mengharapkan pengunjung kecewa dengan minimnya keamanan.

Pengelolaan Curug Jodoh masih terbilang belum maksimal. Hal itu dikarenakan biaya yang kurang menunjang dan belum adanya bantuan dari Pemerintah Daerah. Tetapi, adanya inisiatif dari para pengelola, dibuatlah jembatan kayu untuk memudahkan akses pengunjung menuju curug dan membangun mushola yang seadanya.

Menurut bapak berusia 48 tahun itu, Curug Jodoh ini pengelolaannya belum maksimal dan belum benar dari segi kebersihan, manajemen keuangan, belum memiliki aturan yang jelas. Akan tetapi, hal tersebut dapat terbayar dengan keindahan air terjun yang dapat dinikmati oleh para pengunjung yang ingin menjadikan Curug Jodoh sebagai sarana hiburan untuk mengisi waktu liburan.

Setiap akhir pekan rata-rata pengunjung ada dua puluh sampai tiga puluh orang. Tetapi, hal itu berbeda dengan hari-hari biasa karena bisa jadi dalam sehari sama sekali tidak ada pengunjung.

Biaya masuk untuk menikmati keindahan Curug Jodoh ini terbilang murah. Pengunjung cukup mengeluarkan uang Rp. 10000/orang untuk tiket masuk, tetapi bagi yang membawa kendaraan akan dikenakan biaya tambahan untuk biaya parkir sebesar Rp. 10000. Setelah itu, pengunjung sudah dapat menikmati keindahan Curug Jodoh tentunya dengan merasa aman tanpa perlu mengkhawatirkan kendaraannya, karena petugas keamanan akan menjaga dengan sebaik mungkin.

Batasan waktu kunjungan ini sampai pukul 17.00, namun biasanya Bapak Ramin selaku penjaga curug, mengaku pernah menjaga sampai melewati waktu yang ditentukan, karena  pengunjung yang biasanya belum pulang dan masih menikmati keindahan Curug Jodoh.

Sampai sejauh ini belum ada transportasi umum untuk menuju curug, sehingga pengunjung kebanyakan menggunakan kendaraan beroda dua sebagai alat transportasinya. Adanya Curug Jodoh ini pun, belum menambah pendapatan secara langsung untuk pemerintah daerah. Masih terbatas hanya untuk warga setempat yang ikut berpartisipasi untuk menjaga curug tersebut. Intinya, Curug Jodoh ini dapat menjadi tempat wisata pilihan bagi para wisatawan yang senang menikmati keindahan alam.      

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun