Mohon tunggu...
Ninis
Ninis Mohon Tunggu... Freelancer - Aktivis Muslimah Balikpapan

Saya seorang Aktivis Muslimah di Balikpapan, penulis opini dan ibu dari 3 orang anak.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menakar Efektifitas Program Makan Siang Gratis

31 Mei 2024   21:56 Diperbarui: 31 Mei 2024   21:56 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jebakan Kapitalis

Secara garis besar, middle income trap adalah istilah yang mengacu pada keadaan ketika sebuah negara berhasil mencapai ke tingkat pendapatan menengah, namun tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negara maju. Istilah middle income trap sejatinya jebakan barat yang diperkenalkan oleh Bank Dunia sejak tahun 2006. Sejak itu bank dunia yang menetapkan standar pendapatan (income) suatu negara dan memberikan label negara maju atau berkembang.

Dalam hal ini ngara-negara dunia ketiga (termasuk Indonesia) adalah sasaran hegemoni negara adidaya (Amerika). Mereka terus mengembangkan ekonomi kapitalis dan memasukkan konsep-konsep ideologinya. Indonesia hanya menjadi negara yang "membebek" pada arah pembangunan global yang digagas oleh negara-negara maju.

Pasalnya, Indonesia secara geopolitik lemah. Semua kebijakan ekonomi Indonesia dirancang mengikuti kebutuhan negara-negara ekonomi kuat, baik Cina, Amerika, maupun Uni Eropa. Selain itu, Indonesia juga belum memiliki keberanian dan independen dalam menerapkan politik dalam negeri maupun luar negeri. Hal tersebut dikarenakan besarnya tekanan dari negara-negara maju.

Hal senada diungkapkan oleh ekonom senior INDEF Didin S. Damanhuri. Beliau mengatakan, Indonesia harus memiliki keberanian untuk menghindari middle income trap (jebakan negara berpendapatan menengah). Menurutnya, Indonesia memiliki waktu 23 tahun untuk terbebas dari middle income trap sesuai dengan visi 2045 sehingga harus melakukan reformasi ekonomi dan politik.

Posisi Indonesia di middle income trape bukan semata karena kualitas SDM yang rendah. Ada banyak faktor lain yang juga turut berperan, termasuk sistem ekonomi kapitalis yang serakah diterapkan di dunia Islam. Sistem tersebut yang menjadikan Indonesia terus berada dalam kondisi middle income trap dan dibuat susah lepas darinya. Atas nama bank dunia memaksa negara ketiga tunduk pada segala kebijakannya. 

SDM Berkualitas dan Negara Kuat

Bicara peningkatan kualitas SDM tak sekedar makan siang gratis. Dibutuhkan support sistem yang lain. Yakni sistem yang akan menjamin terwujudnya generasi berkualitas dan juga berkepribadian mulia. Sepanjang peradaban Islam selama 13 abad terbukti memiliki generasi yang kuat fisik dan mentalnya serta berkepribadian mulia. Profil generasi tersebut akan mudah terwujud dalam sistem Islam. 

Selain itu, Islam memandang pembangunan ekonomi akan berfokus pada manusia. Sebab, dengan bangkitnya SDM akan mampu melahirkan kemajuan ekonomi dan sekaligus menciptakan peradaban manusia yang mulia. Pembangunan ekonomi bangsa setidaknya memperhatikan tiga hal:

Pertama, negara akan benar-benar mengoptimalkan kekayaan alamnya demi kemaslahatan rakyatnya. Islam mengharamkan barang milik umum seperti SDA yang melimpah dikuasai swasta apalagi asing. Dari pos inilah pembiayaan pembangunan berasal, bukan dari utang.

Kedua, pembangunan berfokus pada kemaslahatan umat, bukan korporasi. Alhasil, pembangunan infrastruktur transportasi seperti jalan tol, bandara dilakukan demi kemaslahatan umat. Begitupula pembangunan fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit yang menjadi hak seluruh rakyat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun