Mohon tunggu...
Ninis
Ninis Mohon Tunggu... Freelancer - Aktivis Muslimah Balikpapan

Saya seorang Aktivis Muslimah di Balikpapan, penulis opini dan ibu dari 3 orang anak.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kampung Moderasi, Mampukah Wujudkan Toleransi?

5 Agustus 2023   14:57 Diperbarui: 5 Agustus 2023   14:58 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Beberapa waktu lalu Kementerian Agama (Kemenag) telah meluncurkan program seribu Kampung Moderasi Beragama (KMB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Agenda tersebut dilaksanakan di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta. Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan, pembentukan KMB merupakan langkah untuk membangun perdamaian di tengah kemajemukan. 

Beliau juga menyampaikan pembentukan KMB merupakan langkah positif untuk mempromosikan perdamaian, toleransi, serta menjaga kerukunan dan keberagaman di masyarakat kita.


Bak gayung bersambut, beberapa daerah di Kaltim juga turut meresmikan KMB. Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso secara resmi luncurkan Kampung Moderasi Beragama tepatnya di Gang Perintis, Jalan Sultan Alimuddin, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir pada Rabu (26/7/2023). Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa dengan diluncurkannnya Kampung Moderasi Beragama ini merupakan wujud kemajuan daerah tersebut.


Di wilayah Kaltim tak hanya di Samarinda, KMB juga diresmikan di Balikpapan, Paser, Kutim, Berau. Desa Seniung Jaya di Paser menjadi desa terpilih sebagai KMB. Sebab dianggap memiliki toleransi umat yang tinggi. Selain itu juga karena beragamnya agama dan suku yang ada di daerah tersebut.


Namun, apakah KMB di desain untuk toleransi beragama? Lantas, toleransi yang seperti apa yang ingin diwujudkan? Ada apa dibalik masifnya KMB dan bagaimana Islam memandang toleransi?

Waspada di Balik Program KMB


Narasi moderasi beragama terus digaungkan dan dianggap sebagai solusi dalam menyikapi perbedaan, keberagaman yang ada di negeri ini. Moderasi beragama digadang-gadang mampu mencegah tindakan-tindakan yang mengancam keberagaman atau intoleran. Makna toleransi yang kabur khawatir bisa menjerumuskan umat. Alih-alih menciptakan perdamaian justru memunculkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat.


Wacana tersebut sekilas nampak humanis, sebab dikemas dengan menarik. Tak sedikit masyarakat yang terpedaya dengan wacana tersebut. Mulai dari ulama, intelektual, praktisi bahkan rakyat awam ikutan menyuarakan moderasi beragama. Sejatinya, gagasan moderasi beragama tidak murni lahir negeri ini yang notabene mayoritas muslim, tapi datang dari negara kafir penjajah yang patut diwaspadai.


Perlu diketahui, moderasi beragama adalah suatu sikap, tindakan, atau perilaku dalam beragama, melaksanakan ajaran agama, menghindari perilaku ekstrim dan mengambil jalan tengah. Artinya, target dari moderasi beragama yakni ingin menjauhkan umat Islam dari ajaran agamanya dan open minded terhadap ide-ide yang diusung oleh barat seperti kebebasan, demokrasi, dan lain sebagainya.


Sejatinya, umat patut waspada terhadap ide moderasi yang terus berkembang menjadi program KMB. Sebab, makna toleransi yang kabur bisa diinterpretasikan toleran pada semua bentuk keberagaman yang bertentangan dengan agama (Islam). Seperti pluralisme, mencampur-adukkan ajaran agama dan toleran pada komunitas LGBT.

Toleransi dalam Islam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun