Mohon tunggu...
Ninis
Ninis Mohon Tunggu... Freelancer - Aktivis Muslimah Balikpapan

Saya seorang Aktivis Muslimah di Balikpapan, penulis opini dan ibu dari 3 orang anak.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kampung Moderasi, Mampukah Wujudkan Toleransi?

5 Agustus 2023   14:57 Diperbarui: 5 Agustus 2023   14:58 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Keberagaman adalah suatu keniscayaan akan selalu ada hingga akhir zaman. Sebab, Allah SWT menciptakan perbedaan agar saling mengenal dan hidup damai. Allah SWT berfirman "Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa dan bersuku agar kamu saling mengenal". (QS. Al Hujarat:13).


Peradaban Islam pernah tegak dalam naungan Khilafah selama 13 abad lamanya. Meskipun terdapat berbagai macam agama seperti Islam, Nasrani, Majusi dan berbagai suku bangsa hidup terbukti hidup rukun dan damai. Toleransi beragama bisa terwujud tanpa adanya moderasi beragama atau sampai perlu adanya KMB.


Batasan toleransi dalam Islam jelas,  yakni tidak ada paksaan untuk masuk dalam agama Islam (Al Baqarah:256) dan masing-masing agama tidak boleh saling mencampuri ajaran agamanya (Al Kafirun:6). Tak perlu kaum muslimin mengadopsi moderasi yang diusung Barat dengan dalih toleransi. Terlebih narasi moderasi hanya ditujukan pada negeri mayoritas muslim.


Sudah selayaknya kaum muslimin waspada pada propaganda barat.  Ide moderasi nyata ingin menjauhkan umat dari ajaran Islam (sekulerisasi). Masyarakat yang majemuk bisa hidup harmonis dan damai hanyalah dengan menerapkan Islam secara kaffah bukan dengan jalan tengah atau moderasi beragama. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun