Mohon tunggu...
Ninis
Ninis Mohon Tunggu... Freelancer - Aktivis Muslimah Balikpapan

Saya seorang Aktivis Muslimah di Balikpapan, penulis opini dan ibu dari 3 orang anak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Polemik Idul Adha Sampai Kapan?

2 Juli 2023   20:21 Diperbarui: 2 Juli 2023   20:53 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain itu, penentuan 1 Dzulhijjah secara syar'i harus mengikuti rukyat lokal wilayah Mekkah. Amir Mekkah yang memiliki otoritas menentukan 1 Dzulhijjah, kapan waktu wukuf Arafah dan rangkaian manasik haji. Negeri-negeri muslim yang lain semestinya mengikuti pendapat itu dan tidak meyakini rukyat hilal negerinya masing-masing. Hal tersebut sesuai dengan hadits Rasulullah:

"Amir ( penguasa) Makkah (Al-Harits bin Hathib) berkhutbah, di dalam khutbahnya ia mengatakan: Rasulullah saw berpesan kepada kita untuk menjalankan manasik Haji berdasarkan Rukyat Hilal. Jika kita tidak dapat melihat bulan dan kemudian datang dua orang saksi yang adil bersaksi bahwa keduanya telah melihat bulan, maka pelaksanaan ibadah haji segera kita lakukan berdasarkan kesaksian keduanya." (HR. Abu Dawud).

Sejatinya, jika berpedoman pada dalil tersebut mestinya tidak lagi mengalami perbedaan hari raya. Melihat kenyataan ini harusnya membuat kaum muslim sadar akan urgensi penerapan syariah Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah. Sebab, hanya dengan kepemimpinan Islam secara global yang dapat menyatukan kaum muslimin. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun