Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Menunggu Blanggur di Kampungku

5 April 2023   14:05 Diperbarui: 5 April 2023   14:03 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Aku berbuka puasa di rumah dengan es blewah. Tidak dengan kurma. Karena, dulu kurma masih langka dan mahal harganya. Jadi aku tidak bisa mengikuti sunah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Meskipun demikian, kemudian hari aku berusaha mengikuti jejak Baginda.

Kini, blanggur  tinggal kenangan. Sudah tidak ada lagi di kota Surabaya. Sebagai gantinya adalah sirine menjelang berbuka puasa yang disiarkan oleh radio swasta. Juga minuman es blewah sudah tidak lagi menjadi minuman buka untuk anak-anak.  Karena, ada banyak minuman berkelas ditawarkan kedai  kuliner yang bertebaran dimana-mana seperti boba, cappucino dan mixue. Meskipun harganya relatif  mahal dan rasanya manis sekali, tetapi anak-anak menyukainya. Asal tidak berlebihan mengkonsumsinya, InsyaAllah tak masalah.  Kecuali berlebihan bisa memicu diabetes dan penyakit lainnya di usia muda.

Samberthr Samber 2023 hari 2.

Bondowoso, April 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun