Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Istimewa Sindrom Down

16 Januari 2023   21:10 Diperbarui: 16 Januari 2023   21:10 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak Istimewa Sindrom Down. Dokpri.

Anak  Istimewa Sindrom Down

Sindrom  Down menurut Wikipedia  adalah kelainan  genetik  yang  terjadi  pada kromosom 21. Kelainan  yang berdampak  pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental ini pertama  kali dikenal  pada 1866 oleh Dr. John Langdon Down.  Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti  tinggi badan yang relatif pendek, kepala  mengecil dan  hidung  datar menyerupai  orang  mongoloid maka sering juga dikenal dengan  mongolisme.

Anak dengan Sindrom Down adalah anak istimewa. Karena, ia  tumbuh  bersama ibu yang istimewa. Dan Rizka adalah salah satu anak yang istimewa dari Bu Win--seorang ibu istimewa dan juga seorang entrepreneur yang  sukses berbisnis kripik tempe dari rumah.

Riwayat Penyakit

Rizka lahir di rumah sakit Sekar Wangi Sukabumi pada 23 Desember 2017.
Awal-awal ditemukan tanda-tanda Sindrom Down pada Rizka karena Rizka sudah  empat hari tidak bisa BAB atau Buang Air Besar. Ketika itu  perutnya kelihatan buncit dan kembung. Setelah orang tuanya merujuknya ke rumah sakit RSUD Bunut dan  menjalani pemeriksaan, ternyata di dalam tubuh Rizka  memang ada penyakit yang disebut Hisprung, yaitu ada syaraf di usus yang tidak bergerak, sehingga tidak bisa BAB secara alami.

Pada waktu Rizka berumur 1,5 bulan, dokter melakukan tindakan operasi pertama kali dengan membuat saluran BAB  di pinggir perutnya.

Setelah menjalani operasi, kondisi  bayi Rizka menurun. Wajahnya pucat. Nafasnya  tersengal-sengal. Orang tua Rizka membawanya ke dokter anak dan lantas merujuknya ke dokter jantung. Ternyata Rizka juga  mengalami jantung bocor.

Pindah ke Bondowoso

Karena kondisi keluarga yang merantau di Sukabumi, hanya ditemani kakek dan nenek dan kemudian ayah Rizka dimutasi pekerjaannya ke Gresik. Maka proses pengobatan Rizka pun dipindahkan  ke Bondowoso. Qodarullah banyak kerabat di Bondowoso yang bisa membantu merawat Rizka ketika Rizka menjalani pengobatan selanjutnya di rumah sakit Bondowoso.

Rizka mulai  menjalani terapi untuk tumbuh kembangnya  mulai dari umur 7 bulan. Alhamdulillah umur 1,7 tahun Rizka sudah bisa berjalan.

Pada umur 9 bulan, Rizka menjalani operasi jantung di Rumah Sakit Paru Patrang Jember

Pada saat berumur 1,5 tahun,  Rizka menjalani operasi hisprung tahap kedua.

Ketika berumur 1,8 Rizka menjalani operasi hisprung tahap ketiga sebagai penutup.

Beberapa waktu yang lalu seharusnya Rizka menjalani terapi wicara di rumah sakit.  Tetapi, karena beberapa hal maka  Rizka melakukan  terapi wicara  di rumah bersama  Bu Win.

Bu Win  melakukan  berbagai terapi pada puteri istimewanya dengan telaten. Tak sekalipun Bu Win memarahinya. Kalau Bu Win sedang membuat adonan kripik tempe  dan Rizka turut membantunya. Maka Bu Win memberi Rizka kesempatan untuk membuat adonan  di wadah tersendiri.

Setiap hari Bu Win tak kenal lelah melatih Rizka mandiri. Setidaknya bisa menolong dirinya sendiri. Misalnya bisa mandi sendiri, berpakaian sendiri,  dan mencuci piring sendiri. Selain itu Bu Win juga berusaha membekali Rizka dengan ketrampilan sederhana. Seperti menggambar.  menyapu lantai, dan menanam tanaman.

Pada waktu-waktu tertentu Bu Win  mengajari Rizka  sholat dsn membaca Al-Qur'an serta mengajak Rizka menghadiri pengajian ibu-ibu. Sehingga  Rizka bisa bergaul dengan orang lain meskipun dengan malu-malu. Tidak seperti anak istimewa umumnya yang kadang-kadang kurang sopan.

Kini, Rizka  sudah bisa mengucapkan huruf vokal. Kalau berbicara kosa katanya masih terbatas. Kadang-kadang Rizka  sudah bisa mengucapkan  suatu kata tetapi pada waktu lain ia lupa dan Ibu Win harus mengajarinya lagi  berulang kali sampai dia bisa. Tentu dengan kesabaran yang indah. 

Kalau Rizka ngomong cenderung  cuma akhiran belakang saja.  Meskipun demikian, tumbuh kembang Rizka berjalan optimal. Bahkan termasuk pesat. Pada usia 5 tahun, Rizka sudah bisa mandiri, berpenampilan rapi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dengan kata lain Rizka  tahu sopan santun dan tidak rewel ketika diajak menghadiri pengajian.

Semoga hadirnya anak Istimewa di dalam keluarga Bu Win dapat menjadi ladang pahala dan  mengantarkan Bu Win dan keluarganya memasuki surga-Nya. Aamiin Yaa Robbal'alamin.

--Catatan Ma'e 50--

Bondowoso, 16/01/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun