Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tetap Eksis di Tengah Krisis dengan Literasi

4 Januari 2023   20:54 Diperbarui: 4 Januari 2023   21:07 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan banyak membaca buku tentang gizi dan kuliner, Sholihah belajar memasak makanan yang  halal dan thoyib kesukaan keluarganya.

Dengan banyak membaca buku tentang pertanian, Sholihah bisa belajar berkebun dan merawat tanaman hortikultura seperti cabe, tomat, kangkung dan pisang secara optimal.  Ketika harga cabe melangit seperti saat ini Rp70.000 per kg, Sholihah tidak perlu menjerit karena di kebunnya  sudah ada  cabe rawit dan tinggal memetik. Ketika panen tomat, hasilnya bisa dikonsumsi sendiri, dibagikan ke para tetangga dan dijual. Keuntungannya memang sedikit tetapi  bisa untuk lauk  pauk keluarganya.

Dengan banyak membaca buku tentang psikologi kepribadian, Sholihah belajar mengidentifikasikan  dirinya dengan tokoh-tokoh model Islam, seperti Asiah binti Muzahim-wanita yang istiqamah memegang  teguh kebenaran selama hidup bersama suami  yang dzalim yaitu Fir'aun, Maryam binti Imran, wanita yang  menjalani kesendiriannya dengan totalitas beribadah kepada-Nya saja, Khadijah binti Khuwailid-isteri Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang sukses berbisnis dari rumah, Fatimah Az-Zahra puteri Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang hidup qona'ah bersama suaminya yang miskin. Aisyah binti Abu Bakar yang suka cemburu pada madunya tetapi tak  meminta cerai suaminya dan ummul mukminin lainnya.

Dengan banyak membaca buku tentang rumah tangga Islam, Sholihah  belajar menjadi isteri yang taat kepada suaminya.  Berusaha memperlakukan suaminya sebagai pemimpin rumah tangga seutuhnya. Melunakkan suara ketika berbicara dengan suaminya. Meminta izin suami ketika hendak ke luar rumah. Mengalah meskipun ia benar. Mendahulukan kepentingan suaminya daripada kepentingan dirinya.  Mendampingi suaminya dalam suka dan duka.

Dengan banyak membaca buku tentang keperawatan, Sholihah belajar menjadi perawat handal bagi keluarganya. Sehingga bisa meminimalisir pengeluaran untuk pengobatan.  Ketika suaminya jatuh sakit parah dan harus menjalani rawat inap di rumah sakit,  Sholihah dapat merawatnya dengan sebaik-baik perawatan.

Dengan banyak membaca buku tentang kecantikan, Sholihah belajar merawat dan mempercantik dirinya sendiri tanpa pergi ke salon kecantikan. Sehingga ia dapat  tampil menarik, seksi dan wangi di depan suaminya saja.

Dengan banyak membaca buku psikologi perkembangan, Sholihah belajar menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya.  Menjadi Al Ummu Madrasatun-Ibu adalah sekolah bagi anak-anaknya. 

Menyusui anaknya dengan ASI hingga dua  tahun.  Merawat anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Mendukung bakat dan minat anak-anaknya hingga tumbuh kembang mereka  berjalan secara  optimal. "Qodarullah" anak-anaknya memiliki berbagai keahlian antara lain: teknologi informasi, agroteknologi, ilmu Al-Qur'an dan hadits.

Dengan banyak membaca buku tentang "ma'rifatullah", Sholihah berusaha beribadah--melakukan perbuatan-perbuatan yang diridhai-Nya--dengan cinta. Jika niat beribadahnya rendah misalnya "mager" shalat tepat waktu maka demi meraih cinta-Nya semata ia pun segera mengencangkan niatnya.  Sehingga  apa yang ia lakukan dengan cinta InsyaAllah tidak berakhir sia-sia. Bahkan berpeluang mendapatkan balasan cinta-Nya dan meningkatkan "dopamin' alias hormon kebahagiaan.

Sholihah adalah wanita biasa yang tabiatnya sebagaimana wanita pada umumnya. Kadang-kadang ia  menangis, marah, sedih dan kesal. Dengan  banyak membaca buku tentang kisah terutama kisah orang-orang terdahulu maka tangisnya, kemarahannya,  kesedihannya dan kekesalannya  dengan izin-Nya tak berlangsung lama.

Dengan banyak membaca buku kisah pula  Sholihah banyak  belajar  tentang kehidupan. Sehingga dengan izin-Nya Sholihah dapat  menyikapi berbagai ujian-Nya sebagai takdir-takdir-Nya yang indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun