Setelah terdengar kabar Ma'e memiliki rumah baru, banyak tetangga yang tidak percaya. Pasalnya, Ma'e adalah seorang janda dengan empat anak yang masih kuliah dan mondok. Dan pekerjaan Ma'e hanyalah  Asisten Rumah Tangga (ART).
Daripada penasaran, Bu Titien--tetangga Ma'e---memberanikan diri bertanya kepada Ma'e ketika Ma'e  berkunjung ke rumahnya suatu sore.
Setelah Bu Titien mempersilakan Ma'e masuk, Ma'e menyerahkan satu sisir pisang kepok. Â "Bu Titien, ini pisang dari kebun saya!" Kata Ma'e.
"Berapa harga pisangnya, Ma'e?" Tanya Bu Titien sambil menerima pisang dari Ma'e.
"Tidak dijual, Bu. Gratis," jawab Ma'e sambil tersenyum.
"Sungguh, Ma'e?" Tanya Bu Titien seperti tak percaya.
Ma'e menggangguk.
"Terima kasih Ma'e. Silakan duduk dulu!" ucap Bu Titien.
Ma'e duduk di kursi tamu di dekat pintu.
"Sebentar ya Ma'e," kata Bu Titien sambil membawa pisangnya ke ruang dalam.
Tak lama kemudian Bu Titien ke luar. Ia membawa nampan berisi sepiring tahu isi.