Saya memilih mengajar Akidah dan Filsafat Islam di tingkat MTS merupakan bagian yang penting, karena sekolah Islam terbaik biasanya fokus pada nilai-nilai agama dan etika. Saya membantu siswa memahami agama mereka dengan baik dan membentuk karakter yang baik. Mata pelajaran ini di Madrasah Tsanawiyah memberikan bimbingan agar siswa bisa memahami dan mengamalkan ajaran agama islam dalam kehidupan sehari-hari.Â
Sebagai guru Akidah dan Filsafat Islam di MTS, saya dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Pendekatan kontekstual, yaitu menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini membuat para siswa lebih mudah untuk memahami dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi nyata. Menghubungkan materi pembelajaran dengan dunia nyata, membuat siswa bisa berpikir aktif dan kreatif dalam mengaplikasi pengetahuan. Siswa kemudian menggunakan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk menemukan jawaban atau solusi. Proses pembelajaran kontekstual dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan menggunakan situasi nyata di kehidupan sehari-hari. Ini membuat siswa lebih tertarik dan senang saat belajar. Misalnya, saya bisa menggunakan permainan atau kegiatan yang relevan dengan dunia nyata. Dengan begitu, siswa tidak hanya belajar teori saja, tetapi juga bisa melihat bagaimana pengetahuan tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan prinsip Student centred learning yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran yang aktif dan berpartisipasi.Â
Strategi pembelajaran yang saya pakai yaitu, Group-induvidual learning. Strategi pembelajaran Group-induvidual learning adalah campuran antara pembelajaran kelompok dan pembelajaran individu. Alasan saya menerapkan strategi tersebut untuk penguatan pemahaman materi, dengan diskusi kelompok dapat membantu siswa memahami konsep Akidah dan Filsafat Islam secara mendalam dengan bertukar pikiran. Kerja kelompok juga melatih siswa berkomunikasi, bekerja sama, dan menghargai pendapat orang lain. Setelah berdiskusi, siswa belajar secara mandiri, agar mendorong mereka berpikir kritis. Guru hanya memberi arahan dan dukungan tanpa mendominasi, sehingga siswa lebih aktif dalam proses belajar.Â
Dalam pembelajaran, saya memilih metode diskusi dan tanya jawab. Metode diskusi, saya membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil untuk mendiskusikan tugas-tugas yang diberikan. Dengan cara ini, siswa dapat saling bertukar ide dan belajar bersama. Sedangkan metode tanya jawab, saya mengajukan pertanyaan kepada siswa, dan siswa menjawabnya. Kemudian saya memberikan umpan balik, agar siswa berpikir lebih dalam. Saya juga mengevaluasi jawaban siswa dan memberikan motivasi kepada para siswa untuk bertanya dan berdiskusi, sehingga mereka tetap fokus dan antusias dalam belajar.Â
Teknik pembelajaran Akidah dan Filsafat Islam di tingkat MTS yaitu dengan menggunakan cerita yang menarik dan contoh nyata yang menjelaskan prinsip-prinsip keimanan dan kebijaksanaan. Selain itu, jangan lupa untuk menambahkan sedikit humor dalam proses pembelajaran, untuk membuat suasana lebih santai.Â
Kesimpulannya adalah mengajar Akidah dan Filsafat Islam di MTS sangatlah penting, karena menekankan nilai-nilai agama dan etika. Guru bisa menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih mudah untuk memahami dan menerapkan pengetahuan. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah group-induvidual learning, yang melibatkan diskusi kelompok dan belajar mandiri untuk memperkuat pemahaman. Metode diskusi dan tanya jawab juga digunakan untuk bertukar ide, dan mengevaluasi pemahaman siswa. Teknik yang efektif melibatkan cerita menarik, contoh nyata, dan sedikit humor untuk membuat suasana belajar santai dan menarik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H