Mohon tunggu...
ummu azizah
ummu azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis lettering, membaca buku, dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Revitalisasi Malioboro: Antara Estetika dan Tantangan Tata Ruang

2 Januari 2025   21:55 Diperbarui: 2 Januari 2025   21:55 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampoeng Ketandan Siang Hari, Sumber: Ummu Azizah

Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan pendekatan tata ruang yang lebih berkelanjutan. Pendekatan ini harus mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara holistik. Beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan adalah:

  1. Optimalisasi Transportasi PublikSalah satu cara untuk mengurangi kemacetan adalah dengan menyediakan transportasi publik yang terintegrasi dan ramah lingkungan. Misalnya, pemerintah dapat meningkatkan jumlah dan kualitas bus Trans Jogja serta menyediakan shuttle khusus dari area parkir ke Malioboro. Hal ini akan memudahkan wisatawan yang datang tanpa kendaraan pribadi.

  2. Pengembangan Ruang Parkir Terpusat Fasilitas parkir di sekitar Malioboro perlu ditingkatkan. Pemerintah dapat membangun gedung parkir bertingkat yang strategis dan terjangkau. Selain itu, penggunaan teknologi seperti sistem reservasi online untuk parkir dapat membantu mengurangi antrian kendaraan.

  3. Pelibatan Komunitas LokalPeran masyarakat lokal, termasuk PKL, harus lebih diberdayakan dalam proses perencanaan dan pengelolaan tata ruang. Dengan melibatkan mereka, kebijakan yang diambil akan lebih sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

  4. Pemanfaatan Teknologi Smart CityTeknologi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi tata ruang Malioboro. Misalnya, penggunaan sensor untuk memantau jumlah pengunjung dapat membantu dalam mengelola keramaian. Selain itu, aplikasi berbasis peta dapat memandu wisatawan menemukan tempat menarik, fasilitas umum, atau lokasi parkir.

  5. Peningkatan Ruang HijauMeskipun Malioboro adalah kawasan urban, keberadaan ruang hijau tetap penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Penanaman pohon di sepanjang jalan dan pembangunan taman kecil dapat menjadi solusi yang efektif.

Kesimpulan

Tata ruang Malioboro adalah cerminan dari dinamika kota Yogyakarta yang terus berkembang. Upaya revitalisasi yang dilakukan sejauh ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan ruang publik yang lebih baik. Namun, untuk memastikan keberlanjutan kawasan ini, diperlukan pendekatan yang lebih inklusif dan berorientasi jangka panjang. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci untuk menghadirkan Malioboro yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional, ramah lingkungan, dan inklusif bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun