Terkadang kita suka mengalami rasa putus asa jika apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan.
Lebih buruknya lagi, kita berputus asa dan langsung menyalahkan Allah atas apa yang sudah terjadi. naudzubillahi min dzalik.
Tapi, kenapa allah menciptakan kegagalan dan memberikan rasa putus asa yaa kepada hambanya?
Dalam surat Al Isra' ayat 83, yang berbunyi:Â
()
Dan apabila Kami berikan kesenangan pada manusia, niscaya dia berpaling dan menjauhkan diri dengan sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa.
Ayat tersebut sudah menjelaskan mengapa allah memberikan rasa kesusahan sehingga menimbulkan rasa kecewa dan putus asa.Â
Allah SWT menguji agar hambanya lebih taat dan senantiasa mengingat allah dalam setiap keadaan.
Ketika kita senang, terkadang kita terlena. dengan Allah memberikan kesusahan kepada kita itu bisa menjadi cubitan kasih sayang allah agar kita ingat kembali dan mengistiqomahkan lagi ibadah yang tertinggal sebelumnya.Â
Lantas bagaimana cara agar kita tidak berputus asa dan selalu berpasangan baik kepada Allah SWT?
Ini adalah tips yang bisa kalian terapkan dalam kehidupan sehari-hari
1. Shalat diawal waktu
Shalat diawali waktu tentunya menjadikan panggilan allah sebagai prioritas utama kita. jika kita sudah memprioritaskan ibadah, maka allah pun akan memudahkan kita dalam segala urusan.
2. Rajin Membaca Al Qur'an
Al Qur'an adalah pedoman hidup umat manusia, jika kita tetap ingin di jalan ang benar maka kita harus sering membaca apa yang sudah menjadi pedoman bagi kita.Â
3. Gemar Bersedekah
Bersedekah tentu saja dapat mempermudah hidup kita, jika kita menolong orang lain, dan orang tersebut mendoakan kita maka doa itu lah yang mampu memudahkan kita.Â
selain itu, bersedakah sama saja dengan menyucikan rezeki kita, karena dari rezeki yang kita dapat, terdapat rezeki orang lain juga untuk dibagikan.
4. Memaafkan orang lain dan diri sendiri
Memaafkan orang lain mungkin menjadi hal yang sulit bagi sebagian orang, terlebih lagi orang yang berbuat salah sama sekali tidak meminta maaf kepada kita. Tentu hal tersebut menjadi sangat menjengkelkan bukan?
Tapi, mengingat kesalahan orang lain bisa menjadi penghambat kita untuk berkembang.Â
Sadarilah, bahwa jika kita pun mungkin juga berbuat kesalahan pada orang lain tapi kita tidak menyadarinya. belajarlah ikhlas walau itu sulit.
Setelah berdamai dengan orang lain, maka kita harus berdamai dengan diri kita.Â
Maafkan apa yang sudah seharusnya terjadi, kita tidak bisa menuntut diri kita untuk sempurna. Kesalahan-kesalahan kecil tentunya bukan menjadi hambatan melainkan pelajaran agar kita lebih baik dari sebelumnya.
Yang hancur itu rencana mu, bukan dirimu. selagi ada Allah, maka kamu tidak apa-apa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H