Sangat berbeda pada sistem Islam. Nasehat atau kritikan dari rakyat terhadap penguasa adalah  upaya amar makhruf nahi munkar atau muhasabah sebagaimana yang Allah wahyukan dalam Al Qur'an Surat Ali Imran:110, yang merupakan bagian dari ciri umat terbaik "Kamu adalah umat yang terbaik dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makhruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah ".Â
Dalam khazanah islam bahkan disebutkan bahwa nasehat atau kritik terhadap penguasa disebut sebaik-baik jihad. Al Thoriq menuturkan sebuah sebuah riwayat, "Ada seorang laki-laki mendatangi Rasulullah Saw seraya bertanya, "Jihad apa yang paling utama? Rasulullah menjawanb,"Kalimat hak (kebenaran) yang disampaikan kepada penguasa yang zalim." (HR. Imam Ahmad).
Batasan muhasabah kepada penguasa adalah pada kebijakan yang diterapkan. Bukan mengkritik, bahkan menghina pribadi penguasa. Hal ini, sudah menjadi tradisi sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin. Beliau menyatakan tradisi intelektual masa lalu adalah mengoreksi penguasa untuk menerapkan hukum Allah Ta'ala.
Salah satu contoh pada masa Umar Bin Khatab, menjamin aspirasi rakyatnya. Pada saat itu beliau menerima kritikan seorang wanita terkait pernyataan Umar yang melarang memahalkan mahar. Umar membatasi mahar tidak lebih dari 12 uqiyah atau setara dengan 50 dirham. Wanita tersebut membacakan firman Allah SWT: "Dan jika kamu ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang harta yang banyak. Maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Maka apakah kamu akan mengambil kembali dengan jalan tuduhan dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?"
Demikianlah cara Khilafah menanggapi kritikan warganya. Dalam sistem yang shahih ini, kritikan tidak dianggap sebagai beban bahkan menjadi saran kontrol masyarakat. Namun dalam sistem yang batil ini, kritikan akan dianggap sebagai serangan atas individu dan wujud kebencian.
Khatimah
Sangat disayangkan kepedulian anak bangsa terhadap carut marutnya negara indonesia direspon anarkis oleh sekelompok orang. Demokrasi saat ini tidak menghendaki aspirasi-aspirasi dari anak bangsa. Maka sudah saatnya anak bangsa memikirkan perubahan bukan hanya sebatas pada rezim melainkan sistem yang dijalankan oleh rezim pun harus diubah. Sudah saatnya umat berjalan pada risalah yang dibawa oleh Rasulullah dan menjalankan apa yang menjadi risalahnya dalam naungan sistem Islam.