Penulis : Rini FebianiÂ
Â
Demokrasi kembali dicederai. Sabtu, 28 September 2024 sejumlah orang tak dikenal (OTK) berhasil masuk ke dalam Hotel Grand Kemang, Mampang, Jakarta Selatan. Yang pada saat itu Forum Tanah  Air (FTA) sedang melaksanakan diskusi Kebangsaan yang digelar para dispora.
Diskusi yang menghadirkan sejumlah tokoh, seperti Din Syamsuddin, Abraham Samad, Fefly Harun, Marwan batubara, Said Didu, Rizal Fadhilah, Sunarko, dan Tata Kesantra, semula dirancang untuk menjadi dialog antara Diaspora Indonesia di Luar Negeri dan sejumlah aktivis mengenai masalah kebangsaan dan kenegaraan.
Namun sangat disayangkan acara diskusi ini harus terganggu oleh aksi masa yang dimulai dari sejak pagi hari. Kelompok masa tersebut berorasi dengan menggunakan mobil komando. Menurut Tata Kesantra ketua FTA Â isi orasi yang disampaikan "Tidak terlalu jauh pesan yang disampaikan, kecuali mengkritik para narasumber yang diundang dan membela rezim Presiden Jokowi (kompas,28/10/2024).
Keadaan semakin memanas ketika para OTK berhasil masuk ke dalam forum dan menghentikan secara paksa. Bahkan aksi yang dilakukan sangat anarkis, dengan merusak berbagai peralatan yang ada di dalam hotel. Bukan hanya itu, aksi anarkis mereka menyebabkan 2 security hotel terluka karena mengamankan situasi yang terjadi.
Direktur Eksekutif SETARA Institusi Halili Hasan, "Mengecam keras terjadinya pembubaran diskusi secara paksa tersebut oleh aksi premanisme tersebut. Tindakan pembubaran diskusi merupakan teror terhadap kebebasan berekspresi dan ancaman atas ruang sipil yang semakin menyempit. SETARA Institute juga mengecam tindakan pembiaran yang dilakukan oleh aparat kepolisian atas aksi premanisme dalam pembubaran diskusi oleh sejumlah orang tersebut". (kumparan.com, 28/9/2024).
Pengamat Politik Rocky Gerung yang merupakan bagian dari pendiri FTA ini kecewa dengan aksi premanisme tersebut. Padahal forum tersebut menjadi forum diskusi anak bangsa yang peduli terhadap bangsa ini. "Forum itu secara rutin memang membuat evaluasi kehidupan ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan tuh". Dan masih menurut Rocky "sangat jelas bahwa rezim ini masih berupaya untuk meneror pikiran. Jadi teroro pikiran itu adalah bagian paling buruk dalam kebebasan." (wartakotalive.com,29/09/2024)
Konon kebebasan berpendapat dalam sistem demokrasi adalah salah satu hal yang dijamin. Nyatanya melalui kejadian ini kita bisa melihat bahwa yang dimaksud bebas berpendapat ini adalah pendapat yang tidak menyenggol kekuasaan dan tidak membahayakan eksistensi kekuasaan. Maka pendapat itulah yang diberikan kebebasan. Namun ketika pendapat atau gagasan yang menyoal tentang kerusakan sebuah rezim akan langsung dibungkam. Momen ini harus menjadi cermin yang membelalakan mata kita bahwa demokrasi tidak bisa membawa perubahan. Ketika aspirasi dianggap sebagai sebuah ancaman.
Sistem Islam Menerima Kritik