Proses pembelajaran pada dasarnya merujuk pada pertanyaan bagaimana guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik dan mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Pencapaian tujuan tersebut memerlukan upaya yang terarah dan terencana untuk mengembangkan potensi dari setiap peserta didik itu sendiri. Oleh karena itu peran guru sebagai tenaga pendidik harus memberikan variasi belajar agar terjadi perubahan perilaku pada diri peserta didik sebagai seorang pelajar. Maka dari itu sebagai guru harus mencari cara agar siswa mampu mengembangkan kreativitas dan pemikirannya khususnya pada Pelajaran IPA. Agar pembelajaran terasa menarik, guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya adalah Pembelajaran Inkuiri Berbasis Proyek,
Permasalahan Pembelajaran IPA
Proses pembelajaran ipa merupakan suatu cara untuk menumbuhkan rasa keingintahuan peserta didik terhadap fenomena yang terjadi di sekitarnya. Keingintahuan ini dapat memicu peserta didik untuk memahami bagaimana alam semesta bekerja dan berinteraksi dengan kehidupan manusia di muka bumi, sehingga pembelajaran ipa ini tidak hanya sekedar pendistribusian pengetahuan saja, tetapi juga menyadarkan siswa akan pentingnya konsep IPA dalam kehidupan manusia.
Permasalahan utama pembelajaran ipa saat ini adalah rendahnya semangat belajar yang ditunjukkan dengan banyaknya peserta didik yang tidak tertarik pada saat proses pembelajaran. Peserta didik beranggapan bahwa pelajaran ipa ini adalah pelajaran yang rumit. Pembahasan yang disajikan cukup membuat mereka merasa pusing dan tidak bisa dipahami secara mudah. Hal ini disebabkan oleh kondisi pembelajaran yang masih konvensional. Artinya proses pembelajaran yang ada saat ini masih berpusat pada guru dan tidak memungkinkan siswa berkembang secara mandiri melalui penemuan-penemuan dalam proses berpikirnya.
Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri berarti pembelajaran di kelas dengan guru hanya sebagai fasilitator dan berpusat pada siswa, artinya kegiatan siswa adalah merumuskan permasalahan, mengumpulkan data, berdiskusi, dan berkomunikasi. Siswa juga dituntut aktif bertanya dan mencari jawaban sendiri agar rasa ingin tahu mereka muncul, mengembangkan kemampuan berpikir kritis masing-masing individu, dan mendalami potensi yang mereka miliki. Oleh karena itu dibutuhkan adanya upaya agar siswa memahami konsep dan lebih kreatif, salah satu caranya adalah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek.
Pembelajaran Inkuiri Berbasis ProyekÂ
Pembelajaran inkuiri berbasis proyek, yang meliputi perencanaan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain.
Meningkatkan Minat Belajar Dan Pemahaman Konsep IPA
Hasil penelitian yang dilkukan oleh Sadiyyah et al (2023) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek yang didapatkannya pun dianggap efektif dan menunjukkan kualitas yang baik sebab, didapatkan hasil bahwa pemahaman konsep siswa meningkat dengan ditandai adanya kenaikan dari hasil nilai kognitifnya. Disamping itu juga didapatkan hasil bahwa model Project Based Learning (PJBL) adalah model yang tepat dan efektif untuk membantu menumbuhkan pemahaman siswa, terlebih lagi untuk materi perubahan energi yang berada di kelas IV. Kemudian ada pula hasil penelitian yang dilakukan oleh Mudmainah (2016) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan minat.
Ada beberapa contoh tema proyek profil pelajar pancasila untuk satuan pendidikan smk, walaupun memiliki mata pelajaran kejuruan, melaksanakan projek P5 ini akan lebih memahami implementasi dari masing-masing proyek. Contoh temanya yaitu mengenai gaya hidup berkelanjutan, peserta didik paham dampak dari aktivitas manusia, terhadap keberlangsungan kehidupan dunia antara manusia dan alam baik itu jangka panjang atau pendek. Peserta didik harus membangun kesadaran akan pentingnya bersikap ramah lingkungan kepada alam, karena jika tidak dapat menyebabkan potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan dikarenakan oleh aktivitas manusia, dan harus memahami cara menanggulangi dan mitigasi sebelum terjadi.