Dua aspek ini akan mendukung negara untuk memberikan pendidikan terbaik dengan visi pendidikan bukan hanya menghasilkan manusia dengan banyak skill tetapi juga manusia yang memiliki prinsip hidup, mampu membedakan benar dan salah dengan standart Islam atau bersyaksiyah Islamiyah. Sistem pendidikan ini tidak akan mencetak manusia yang manipulastif dan egois, individualis dan materialis, karena telah dididik bahwa standart hidup yang benar bukan berlandaskan atas materi tetapi kembali pada hakikat penciptaan manusia sesuai yang Allah Al Khaliq inginkan.
      Generasi semacam ini akan melahirkan sistem sosial yang saling mengoreksi untuk tetap diajalan kebenaran. Bahkan mampu membangun suasana ketaqwaan bukan suasana kejahatan, sehingga meminimalisir seorang individu untuk melakukan tindak kejahatan sebagaimana korupsi. Selain itu, generasi yang dididik untuk bersyaksiyah Islam akan menjalankan hukum sebagai sistem peradilan Islam atas dasar ketaqwaan kepada Allah Al Mudabbir. Sehingga tidak akan melakukan manipulasi hukum demi kepentingan dirinya ataupun kelompok. Dengan demikian terciptalah sistem peradilan yang benar benar mampu menegakkan keadilan di tengah masyarakat.  Oleh karena itu, sudah saatnya untuk mencampakkan sistem kapitalisme sekuler dari negeri ini dan beralih pada sistem Islam yang mampu mewujudkan keadilan hakiki. Wallahualam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H