Mohon tunggu...
Reni Retnowati Handayani
Reni Retnowati Handayani Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Seorang manusia biasa,yang ingin memberikan "sesuatu" pada dunia....

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pikun Dini ????? Ohhhhh Tidaaaakkk......

26 Oktober 2011   19:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:28 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Hmm…sepertinya memang harus dimulai lagi…

Profesi baru  sebagai ibu rumah tangga thok, yang notabene lebih sering bergulat dengan pekerjaan-pekerjaan di dapur dan sumur,kadang membuat saya jauh dari pena dan komputer…sekalinya menyentuh komputer saat ingin chat dengan keluarga dan browsing, atau sekedar menginstall ulang saat PC hang kena virus, pun  ketika menyentuh pena, hanya untuk menuliskan  daftar belanja yang akan dititip ke suami. Sudah lama sekali saya  tidak membuat catatan tentang kejadian sehari-hari ataupun rencana-rencana ke depan.

Karena terkadang begitu keinginan untuk menulis itu timbul,kesempatannya yang tidak ada karena sudah lelah dan ingin cepat istirahat.

Namun terasa sekali perbedaan saat saya aktif menulis,meski hanya sekedar diary, dan saat saya malas menulis.

Ingatan saya jauh lebih tajam ketika saya aktif menulis,mudah-mudahan sih bukan gejala pikun dini, namun kadang ketika saya ingin mengingat sesuatu sulit sekali, terutama kejadian-kejadian lebih dari 3 tahun lalu.

Juga saya merasa lebih berenergi menjalani hari dan merencanakan sesuatu dengan menuliskannya. Saya ingat dulu sering membuat lembar muhasabah aktivitas harian, berapa halaman saya membaca Qur’an, apakah saya sholat dhuha atau tidak, tahajud atau tidak, shaum sunnah atau tidak, mengghibah atau tidak…dengan detil saya tuliskan semua..dan setelah itu saya tempel di tembok kamar saya. Dengan cara sederhana seperti itu, sangat efektif memacu diri saya untuk beribadah dan berbuat lebih banyak kebaikan, rasanya sayang sekali kalau sampai ada kolom yang kosong karena saya tidak melaksanakan aktivitas tersebut. Selain itu, dengan menuliskan muhasabah harian,juga untuk mengingat bahwa kelak seperti itulah catatan yang akan kita terima di Yaumul Hisab. Jika catatan muhasabah kita full dengan kebaikan, inshaAllah begitu pula catatan kita di Illiyiin.

Itu baru dari catatan sederhana muhasabah aktivitas harian…

Bagaimana jika saya menulis lebih dari itu??.

Ah, sungguh saya merasa kehilangan…..

Saya harus memulainya lagi sekarang. InshaAllah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun