Mohon tunggu...
ummi zurqidah
ummi zurqidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah seorang mahasisiwa DIi STAI Yogyakarta, saya juga sebagai guru honorer di TK. Saya suka membaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dakwah Rasululloh SAW di Kota Madinah

9 Januari 2025   23:01 Diperbarui: 9 Januari 2025   23:01 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : islam kaffah.id

DAKWAH RASULULLAH SAW DI KOTA MADINAH

Madinah merupakan kota kedua dalam penyebaran islam dan merupakan kota yang menjadi tujuan hijrah Rasululloh beserta para sahabatnya untuk menghindari tekanan dan penyiksaan dari kaum Quraisy di Makkah. Dari kota inilah Islam mulai berkembang pesat dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Madinah layak di jadikan contoh dalam pembentukkan masyarakat baru. Berbeda dengan Makkah, Madinah adalah kota yang menjadi titik pertemuan berbagai agama dan memiliki tingkat peradaban yang lebih tinggi dan maju. Oleh karena itu, Madinah dikenal sebagai pusat peradaban islam pada masanya.

Untuk melihat bagaimana kondisi masyarakat Madinah sebelum datangnya islam di tinjau dari beberapa aspek.

  • Aspek Kepercayaan

Sebelum Rasululloh hijrah ke Madinah, kota ini dikenal dengan nama Yatsrip penduduknya terdiri dari suku Arab dan Yahudi. Dalam hal kepercayaan penduduk madinah ada beberapa agama yang dianutnya diantaranya Nasrani Yahudi, dan Pagan. Namun sebagian besar penduduknya memeluk agama Yahudi. Agama Yahudi yang dianut oleh sebagian besar penduduk Madinah atau Yastrib ini dibawa oleh imigran dari wilayah  Utara Arab sekitar abad 1-2 hijriyah. Mereka datang ke Yatsrib karena mendapatkan siksaan dan penindasan yang dilakukan oleh kerajaan Romawi. Agama Yahudi yang ada di Makkah dianut oleh beberapa suku diantaranya Bani Quraidhah, Bani Nadhir, Bani Qoinuqa, Bani Gathafan. Keempat suku ini bekerja sama dengan kaum Quraisy untuk memusuhi nabi bahkan punya niatan untuk membunuh nabi.

  • Social Masyarakat

Keadaan masyarakat madinah sebelum Islam lahir tidak jauh bedadengan Masyarakat Makkah. Ciri-ciri masyarakat Madinah pada waktu itu, diantaranya mereka suka berkelompok dengan membuat suku atau clan. Suka berperang antara suku satu dengan suku yang lainnya. Secara Madinah memiliki dua kebudayaan yaitu kaum Yahudi, dan juga bangsa Arab. Keduanya berasal dari satu rumpun yaitu Ras semit yang sudah diurutkan dari nasab keturunannya. Ras Smit ini berasal dari keturanan nabi Ibrahim yang bernama Ismail dan Ishak. Dari keturunan Ismail melahirkan bangsa Arab, sedangkan Ishak melahirkan keturunan bangsa Yahudi, keduanya berkembang menjadi beberapa suku.

  • Kondisi Ekonomi Masyarakat Madinah Sebelum Islam.

Sebelum kedatangan Islam, Madinah adalah sebuah kota yang makmur dan subur dengan berbagai sektor ekonomi yang berkembang. Mulai dari sektor Pertanian, Madinah dikenal sebagai kota yang subur dengan tanah yang subur dan cukup air. Pertanian adalah salah satu sumber penghasilan utama, dengan hasil panenseperti kurma, zaitun, dan gandum. Kurma, khususnya sangat berharga dan digunakan sebagia mata uang dalam transaksi. Kemudian disektor perdagangan, Madinah berada di jalur strategis yang menghubungkan Yaman di selatan dengan Syiria di utara. Kota ini menjadi pusat perdagangan sibuk, dimana pedagang dari berbagai suku dan kabilah berkumpul untuk menukar barang –barang.  Pasar Bani Qoinuqa adalah salahsatu pasar terkenal di Madinah, dimana berbagai barang seperti minyak wangi dan barang-barang lainnya dijual. Dan ada berbagai sektor lain yang menopang perekonomian kota Madinah yaitu dari peternakan, industry dan keturunan Emas.

  • Kondisi Politik Masyarakat Madinah. 

Madinah dalam mengatur kehidupan masyarakatnya tidak menerapkan system kerajaan, namun kekuasaan berada di tangan suku-suku yang palingtua. Adapun suku yang pertama menguasai Madinah adalah suku Amaliqoh, berikutnya disusul suku Yahudi. Bangsa yahudi yang terdiri dari Bani Qoinuqa, Bani Quraidhah dan Bani Nadhir ini akhirnya mampu membangu peradaban baru yang berupa pembangunan benteng yang bertujuan untuk melindungi serangan dari Arab Badui.dengan demikian dinyatakan bahwa sebelum datangnya Islam. Madinah dikuasai oleh orang –orang Yahudi baik dalam aspek intelektual, ekonomi, politik, social dan budaya.

Strategi Dakwah Nabi Muhammad di Madinah.

Madinah merupakan kota kedua dalam penyebaran agama Islam setelah kota Makkah. Perluasan sasaran dakwah nabi ke Madinah ini dilatarbelakangi karena dakwah di kota Makkah terasa sangat sempit dan jugaperlunya perluasan sasaran dakwah yang lebih luas. 

dakwah Rasulullah periode Madinah ini berlangsung dalam waktu 10 tahun sejak tahun pertama Hijriyah sampai dengan wafatnya Rasulullah yakni tanggal 13 Robiul Awal tahun ke 11 Hijriyah. Dakwah Rasulullah periode Madinah ini banyak berisi tentang pembinaan Sosial kemasyarakatan.

Adapun isi dakwah periode Madinah oleh Allah digambarkan dalam:al-Qur’an yang terdiri 114 surah, 25 surah diantaranya turun di kota Madinah yang dikenal dengan surah Madaniyah . Sedangkan sasaran dakwah pada periode Madinah adalah kaum Muhajirin dan Anshor yang sudah masuk Islam sejak awal, dalam kurun waktu berikutnya sasaran ini juga dikembangkan kepada kaum Yahudi dan juga penduduk di luar kota Madinah bahkan juga termasuk bukan orang bangsa Arab. Sebab memang Nabi Muhammad diutus untuk seluruh umay manusia di muka bumi ini.Hal ini sebagaimana firman Allah (Q.S al Anbiya/ 21 :107 )

Artinya  Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Strategi dakwah Rasulullah periode Madinah yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk Islam ini memiliki tujuan agar orang-orang Islam ini mengetahui dan memahami secara benar ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah ini. Sedangkan tujuan dakwah kepada orang-orang yang belum masuk Islam termasuk orang Yahudi ini agar mereka bersedia dan mau menerima ajaran Islam dan dijadikan sebagai pegangan dalam kehidupan mereka ,yang akhirnya mereka dapat beriman dan beramal sholeh, bahagia dunia dan akhirat. Strategi dakwah Rasulullah yang lemah lembut itu berdampak positif dalam perkembangan Islam sehingga banyak orang-orang yang masuk Islam dengan kesadaran dirinya walaupun masih banyak juga yang menentang, terutama dari kalangan kafir Quraisy. Bangsa Yahudi dan sekutu-sekutunya tiada henti-hentinya untuk menghalang- halangi dakwah nabi ini dan bahkan punya keinginan untuk melenyapkan agama Islam ini dari bangsa Arab dan dunia pada umumnya.

Adapun strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah adalah ;

pertama membangun masjid

Saat Rasulullah memasuki kota Madinah, masyarakat Madinah sebagian besar sudah memeluk agama Islam terutama kaum Anshor, dan mereka menawarkan rumahnya sebagai tempat beristirahat, dari tempat inilah akhirnya didirikan masjid . Masjid yang dibangun Nabi setelah masjid Quba’ yang sangat terkenal adalah Masjid Nabawi atau masjid Madinah. Masjid ini berfungsi sebagai tempat untuk mempersatukan kaum muslimin, tempat bermusyawarah dalam merumuskan berbagai bentuk pemerintahan dan juga tempat ibadah sebagai fungsi utamanya. Dari masjid inilah nabi dapat mempersatu kan dan menanamkan persamaan antarumat manusia.

 

Kedua, merumuskan dan membentuk persaudaraan 

Merumuskan dan membentuk persaudaraan kaum muslimin utamanya yang berhijrah dari Makkah ke Madinah yang dikenal dengan sebutan kaum Muhajirin. Sedangkan Penduduk Madinah yang menerima hijrahnya kaum Muhajirin disebut dengan kaum Anshar. Penduduk Makkah yang berhijrah ke Madinah secara umum termasuk orang-orang yang sangat miskin karena semua harta bendanya di tinggal di Makkah sehingga pada saat pergi ke Madinah mereka tidak membawa bekal sedikitpun kecuali hanya pakaian yang melekat di badan. Dalam membentuk persaudaraan muslim Rasulullah membangun pertalian keluarga- keluarga besar Islam seperti Abu Bakar As Siddiq , Ali bin Abi Tholib, Ja’far Ibnu Abi Tholib, Muadz Ibnu Jabal dan lainnya. Persaudaraan yang kokoh ini akan memiliki dampak yang sangat positif yang diikat dengan tolong-menolong dan persaudaraan yang kuat.

Ketiga, perjanjian dengan masyarakat Yahudi di Madinah. 

Setelah membentuk persaudaraan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar di Madinah, langkah Nabi selanjutnya menjalin hubungan antara kaum muslimin dengan orang-orang Yahudi Penduduk Madinah. Hubungan ini diikat dalam bentuk pengadaan perjanjian yang kemudian dikenal dengan piagam “Madinah” yang diresmikan pada tahun 623 M atau tahun ke 2 H.

Dalam perjanjian ini tertulis beberapa diktum antara lain Kaum Yahudi dan kaum muslimin akan hidup berdampingan secara damai dan bebas untuk melaksanakan agama dan kepercayaannya masing-masing

  • Antara kaum Yahudi dan kaum muslimin untuk biaya kehidupannya akan menanggung secara mandiri atau memikul biaya kehidupan sendiri. Apabila di antara keduanya ada yang memusuhi atau diserang, maka kedua belah pihak wajib membela dan membantunya
  • Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib melakukan tolong- menolong untuk kepentingan dan kemaslahatan bersama
  • Tanah Madinah menjadi tanah suci dengan adanya perjanjian ini , sehingga tidak boleh diperebutkan oleh siapapun
  • Rasulullah Muhammad adalah menjadi pemimpin untuk seluruh penduduk  yang  ada  di  Madinah  secara  umum. Seandainya terjadi perselisihan antara kaum Yahudi dengan kaum muslimin yang ada di Madinah, maka penyelesaianya dikembalikan kepada Rasul Muhammad selaku pemimpin di Madinah

Pembentukan Piagam Madinah

Rasulullah Muhammad dalam melakukan dakwah banyak rintangan dan hambatan yang dialami, baik yang berasal dari luar yang berupa tekanan dan serangan-serangan dari kafir Quraisy, maupun dari internal yakni setelah ditinggal oleh istrinya dan juga oleh pamannya Abu Tholib ,Rasulullah benar-benar mengalami masa kesulitan, karena kedua Beliau inilah yang menjadi benteng dan membantu dalam dakwah Rasulullah. Untuk mengembangkan dan penyebaran agama Islam setelah pertama berdakwah di Makkah maka, Nabi Muhammad mengembangkan dakwahnya ke di kota Madinah. Kota Madinah ini sebelumnya bernama Yatsrib yang letaknya berjarak 450 km ke arah utara Kota Mekah. Hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah ini ini menghadapi tantangan yang cukup berat sehingga berbagai langkah dan cara mereka susun untuk memuluskan program hijrah tersebut.

Rasulullah hijrah ke Madinah terjadi pada tahun 622 M. Beliau ini hijrah tidak sendirian , akan tetapi ditemani oleh sahabatnya yakni Abu Bakar As Siddiq. Dalam perjalanan menuju Madinah nabi sempat bersembunyi selama 3 hari yakni di Gua Tsur untuk menghindari kaum Kafir Quraisy. Kaum kafir Quraisy juga berinisiatif untuk membunuh Rasul Muhammad. Pada suatu saat pemuka Quraisy mengadakan sidang dalam suatu tempat yang bernama “Darun Nadwah” untuk menusun trategi yang akan di lakukan  agar  sukses  untuk   membunuh   nabi  Muhammad. Kekejaman kaum kafir Quraisy ini juga disebutkan oleh Allah dalam al- an Qur’an (Q.S al-Anfal 8 : 30 )

Artinya : dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya.

Allah sebagai Dzat yang maha melindungi kepada Rasul Muhammad ini, akhirnya Nabi Muhammad mendengar dan mengetahui tentang rencana kafir Quraisy tersebut Allah memerintahkan kepada rasul Muhammad agar malam itu juga segera meninggalkan kota Makkah menuju Madinah. Rasul Muhammad meminta kepada sahabat Abu Bakar untuk menemaninya  dan  menyiapkan  semua  perlengkapan  yang dibutuhkan. Pada suatu malam pemuka Quraisy mengintai rumah nabi dan didapatkannya nabi telah tertidur dengan berselimut Hijau dan mereka merasa senang bahwa mereka akan berhasil untuk membunuh nabi, tinggal merencanakan waktu yang tepat untuk membunuhnya, padahal yang tidur dalam rumah nabi tersebut adalah Ali bin Abi Bin Abi Tholib.

Untuk melindungi jiwa Nabi Muhammad Ia rela mempertaruhkan jiwanya, yang penting agar Nabi bisa keluar rumah dengan selamat . Keberangkatan Nabi Muhammad keluar dari rumah menuju Madinah ini dilakukan pada sepertiga malam yang terakhi. Saat keluar rumah Nabi Muhammad mengambil segenggam pasir yang kemudian sebarkan di sekitar orang-orang kafir yang akan membunuh beliau. Dengan pertolongan Allah orang-orang kafir disebut tidur dengan nyenyak sehingga tidak mengetahui perginya Nabi ke Madinah.

Penduduk Madinah mendengar berita tentang hijrahnya Rasulullah Muhammad ke Madinah ini mereka sangat senang dan akhirnya mereka bergabung dan menyatu . Agar kaum Muhajirin yang hijrah bersama Nabi ke Madinah ini mendapatkan perlindungan dari masyarakat Madinah maka nabi melakukan berbagai macam perjanjian dengan Penduduk Madinah. perjanjian tersebut diantaranya :

  • Perjanjian Aqabah 1

Perjanjian ini berlangsung pada tahun ke-12 dari kenabian yang di oleh dan 1 orang perempuan yang berasal dari suku khazraj dan Aus. mereka menyatakan diri masuk Islam dan berjanji untuk bertauhid tidak berzina, tidak memusuhi dan tidak Allah

  • Perjanjian aqabah 2

Perjanjian ini berlangsung satu tahun setelah perjanjian aqabah ke-1, yang dilakukan oleh 73 orang suku khazraj, dan mereka ini berjanji untuk masuk Islam dan akan mengikuti semua saran dan anjuran yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad yang meliputi ; melindungi Nabi Muhammad beserta keluarganya, mencegah kemungkaran dan berbagai perbuatan mungkar lainnya

b. Mendirikan masjid

Pada saat Rasulullah hijrah ke Madinah langkah yang pertama dilakukan adalah mendirikan masjid, yakni Masjid Quba’.Masjid Quba’ ini merupakan masjid yang pertama kali didirikan oleh Rasulullah setelah berhijrah dari Makkah ke Madinah.

Masjid ini didirikan pada tahun 1 Hijriyah (622 M), kemudian disusul Masjid Nabawi. Masjid Nabawi ini adalah salah satu mesjid terpenting yang ada di kota Madinah dan sekaligus menjadi tempat makam Beliau dan para sahabatnya. kini Masjid Nabawi menjadi masjid terbesar kedua setelah Masjidil Haram di Makkah.

Masjid Nabawi dibangun oleh Nabi saat Beliau tiba di Madinah, yakni di saat kendaraan beliau dihentikan di halaman tersebut. Lokasi ini awalnya adalah tempat jemuran kurma milik 2 anak yatim yang bernama Sahal dan Suhail yang kemudian dibeli oleh Rasulullah. Masjid ini pada awal didirikan hanya berukuran 50 M x 50 M dengan tinggi atap 3,5 M yang dibangun oleh Rasul sendiri bersama sahabat-sahabatnya. Bangunan masjid awalnya ini temboknya terbuat dari batu bata tanah, sementara atapnya dari daun kurma dan tiangnya dari batang kurma, dan atapnya sebagian ada yang terbuka. Pada awal pembangunan masjid ini tanpa ada penerangan dan ini berlangsung selama 9 tahun. Kini masjid Nabawi menjadi masjid termegah karena sudah direnovasi beberapa kali.

Keberhasilan Dakwah Nabi Muhammad di Madinah

https://id.wikipedia.org/wiki/Madinah#/media/Berkas:Madinah_(2468316816).jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Madinah#/media/Berkas:Madinah_(2468316816).jpg

Setelah hijrah ke Madinah, perkembangan Islam di kota ini mengalami kemajuan Yang cukup pesat, bahkan menjadi pusat peradaban Islam terbesar hingga saat ini. Kesuksesan Dakwah Nabi Muhammad saw dalam mengembangkan Islam di Madinah bisa ditinjau dari aspek :

Terciptanya suasana damai antara suku Khazraj dan suku Aus. Sebelum Islam datang, suku Khazraj dan suku Aus selalu terjadi perselisihan dan bersitegang, bahkan tidak jarang terjadi pertumpahan darah. Hal ini di picu oleh adanya pihak ketiga, yakni Yahudi.

Kedatangan Rasulullah saw memberikan dampak yang sangat positif pada kedua suku tersebut. Kedua suku tersebut banyak yang memeluk agama Islam, sehingga semuanya telah terikat dengan tali keimanan. Walaupun tidak bisa menghilangkan sama sekali sisi fanatisme kesukuan, namun telah tertanam dalam jiwa mereka bahwa semua manusia dalam pandangan Allah adalah sama yang membedakan derajat manusia disisi Allah hanyalah ketakwaanya,. Dengan memeluk Islam ini, masyarakat Madinah menjadi tenang, damai dan memiliki aturan yang saling menguntungkan. Sebab Islam memberikan penerangan kepada masyarakat Madinah bahwa Islam adalah agama yang menentangkan diskriminasi, dan cinta perdamaian.

  • Mempersatukan Sahabat Muhajirin dan Anshor

Nabi Muhammad senantiasa menganjurkan persaudaraan antara kedua sahabat, dan melarang semangat kesukuan, sehingga bersatu menjadi kokoh dan kuat. Dengan mempersatukan kedua sahabat atas dasar suatu agama, berarti merupakan satu kesatuan yang kokoh.

  • Membentuk Kekuatan dan Politik Islam 

Nabi juga mempersatukan antara golongan Yahudi dan Bani Qoinuqo, Bani Nadhir dan Bani Quraidah. Terhadap golongan Yahudi, Nabi membentuk suatu perjanjian yang melindungi hak-hak azasi manusia, yang dikenal dengan Piagam Madinah.

  • Membangun Masjid.

Setelah berada di Madinah, Nabi Muhammad membangun masjid yang sekarang terkenal dengan nama masjid Nabawi. Masjid ini dibangun atas tanah milik dua anak yatim yang sudah dibeli. Nabi ikut mengangkat batu-bangunan sendiri. Dalam waktu yang sangat singkat kurang lebih 23 tahun seluruh jazirah arab telah dikuasainya, hal ini menunjukan Kesuksesan Nabi Muhammad SAW di Madinah dalam dakwahnya.

Adapun kesuksesan nabi dalam dakwahnya itu dapat dilihat dari sisi Internal dan Eksternal sbb:

Faktor Internal

  • Kecerdasan Nabi Muhammad SAW
  • Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
  • Ketinggian Akhlak Nabi Muhammad SAW
  • Ketinggian pribadi Nabi Muhammad SAW

Faktor Eksternal

  • Karena adanya Wahyu Allah SWT
  • Kesungguhan para sahabat dalam memperjuangkan

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun