Mohon tunggu...
Ummi Salma
Ummi Salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN JAKARTA

Jurnalistik (11220511000012)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Neo-Sufisme: Pemurnian Tasawuf Lebih Modern

21 Desember 2023   20:33 Diperbarui: 21 Desember 2023   20:49 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang istilah "Neo-Sufisme," yaitu sebuah perspektif atau gerakan yang menekankan pemurnian dan pembaruan dalam praktik tasawuf. Kita akan menjelajahi asal usul konsep tasawuf serta bagaimana Neo-Sufisme mengembangkan pemahaman dan praktik tasawuf untuk waktu yang lebih modern.

Mengenal Asal dan Esensi Tasawuf

Tasawuf, sebagai konsep spiritual dalam agama Islam, memiliki akar yang dalam dalam sejarah dan tradisi Islam. Pada dasarnya, tasawuf merujuk pada upaya seseorang dalam mencapai kedekatan dengan Allah melalui pemurnian hati dan jiwa. Praktik tasawuf meliputi dzikir, meditasi, introspeksi diri, dan peningkatan spiritual.

Neo-Sufisme dan Konsep Pemurnian

Neo-Sufisme adalah gerakan atau perspektif baru yang muncul dalam tasawuf modern yang menekankan pemurnian dan pembaruan dalam praktik tasawuf. Tujuan utama dari Neo-Sufisme adalah mengembalikan fokus tasawuf pada esensi aslinya, yaitu pencarian kedekatan dengan Allah dan pemurnian hati.

Dalam neo-sufisme, pemurnian hati adalah hal utama yang ditekankan melalui praktik-praktik yang terkait dengan tasawuf. Neo-Sufisme menekankan pentingnya menjauhkan diri dari nafsu-nafsu duniawi, memperbaiki akhlak, dan meningkatkan kesadaran diri. Praktik tersebut termasuk dzikir, meditasi, refleksi diri, dan meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah, manusia, dan alam sekitar.

Pengembangan Neo-Sufisme dalam Konteks Modern

Neo-Sufisme berkembang sebagai respons terhadap tantangan dan perubahan dalam dunia modern. Gerakan ini mencoba untuk menyampaikan pesan tasawuf dengan berpacu pada tuntutan kehidupan masa kini. Dalam upaya ini, neo-sufisme menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan relatable, serta mengintegrasikan nilai-nilai dan prinsip tasawuf dengan konteks budaya dan sosial yang lebih kekinian.

Neo-Sufisme juga terbuka untuk dialog antaragama, berusaha menghubungkan aspek-aspek universal dari praktik spiritual dengan nilai-nilai yang ditemukan di berbagai tradisi agama. Prinsip-prinsip kesalingpahaman, toleransi, dan kedamaian menjadi dasar bagi Neo-Sufisme dalam mengkomunikasikan pesan tasawuf kepada khalayak yang lebih luas.

Kesimpulan

Neo-Sufisme adalah gerakan yang menekankan pemurnian dan pembaruan dalam praktik tasawuf dalam konteks waktu yang lebih modern. Gerakan ini berupaya untuk mengembalikan fokus pada esensi asli tasawuf, yaitu pencarian kedekatan dengan Allah dan pemurnian hati.

Dalam perkembangan tasawuf, Neo-Sufisme membawa pemahaman dan praktik tasawuf ke dalam dunia modern dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan relatable serta mengintegrasikan nilai-nilai universal dengan konteks budaya dan sosial yang lebih kekinian.

Semoga artikel ini memberikan gambaran yang jelas tentang Neo-Sufisme dan bagaimana gerakan ini mendukung pemurnian tasawuf dalam bahasa yang mudah dipahami. Dengan pemahaman dan pengaplikasian konsep tasawuf yang baik, kita dapat mencapai pemurnian hati dan kedekatan dengan Allah dalam kehidupan sehari-hari kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun