Ting ting ting..
Pagi itu ku aduk teh panas di wadah gelas kaca.
Gelas dan sendok beradu membentuk pola irama yang indah.
Ku buka kembali lembaran buku pink bergambar pinguin kembar.
Ahaaa..mata ku terbelalak hebaat
Hari ini aku harus jadi peserta workshop
Hampir aku mengutuk diri ,menerima takdir bahwa tua adalah letaknya lupa.
Tepuk tepuk dada..sambil bergumam alibi "wajarlaaah aku lupa..kan harusnya jadwal ku bukan minggu ini.tapi karena menggantikan peserta dari kecamatan lain".
Segera ku hirup teh panas tadi,tentunya tanpa meniup.
Sebenarnya aku termasuk yang menolak ketika ditunjuk menjadi perwakilan peserta di workshop ini.
Alasan ku simple,banyak pekerjaan lain yang harus ku prioritaskan.
Tapi,masya allah takdir bermain disini
Semakin ku tolak,semakin takdir mendekat
Mungkin Allah tau gelas ku sudah kosong dan harus di isi kembali.
Ditambah amanah besar  dari panitia yang membuat aku tertampar keras.
"Jangan mau jadi guru biasa biasa saja,dan harus yakin bahwa kita mampu menjadi yang luar biasa".
Betapa nikmat jika kita menjadi penikmat misteri.
Menerima takdir sebagai sebuah anugerah.
selalu yakin bahwa Allah tau apa yang kalian butuhkan dan itu adalah keputusan yang terbaik.
Tetap semangat
Ayo jadi guru hebat
Isi gelas kosongmu
Dengan secercah ilmu
Thanks for all
Tim Megat
Kalian Luar Biasa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI