Rian: (Memandang Nanda berlalu menghilang, tidak terasa air matanya pun merintik di pipi). Dek.., aku sayang padamu, aku ingin dirimu juga bahagia, maaf aku telah mengecewakan dirimu, aku tidak mampu menjadi kekasih yang engkau harapkan selama ini, maafkan aku... Aku membutuhkanmu (Kata-kata yang bertautan pelan keluar beriringan dengan hilangnya bayangan Nanda)
( Nanda tidak sempat mendengar kata-kata terakir dari Rian, dipikirannya Rian tidak pernah memberinya kesempatan untuk kembali lagi, dipikirannya Rian hanya perlu "Dia" dan bukan dirinya)
*****************
Sudah empat hari kabar Nanda tidak ada, Rian semakin gelisah "Apa dia betul-betul tlah meninggalkan ku?". Lamunannya terhenti, dengan ketukan Pak Pos yang datang membawa surat dari Nanda. "Surat ini sudah 5 hari yang lalu, dia tulis sebelum berangkat". Isinya:
Makassar,.......
Teruntuk
Kekasih yang sangat ku cintai
Assalamu Alaikum, Wr.Wb
Kakak, mungkin saat membaca surat ini aku sudah pergi dan kabar ku pun tidak ada lagi. Maafkan aku kak, bukan ku tidak memikirkan mu, bukan ku tidak mencintaimu tetapi aku tidak mampu menahan kesedihan tuk slalu melihat mu bersamanya. Smoga dengan kepergian ku kakak mampu lebih focus dan bahagia.
Mengenal mu tidak akan pernah ku sesali, karena mu aku mampu merasakan seberkas cinta, walau engkau memberinya tidak utuh tetapi bagiku itu sudah sangat cukup. Terima Kasih atas segalanya Kak.
Aku pergi dengan membawa kenangan akan dirimu, aku tetap memegang rasa cinta padamu. Aku pergi sebelum smua itu terkikis karena kesedihan ku, Aku akan bahagia bersama kenangan-kenangan kita. Kakak, aku sangat mencintaimu.