"Anak-anakku, jadilah Soekarno Soekarno masa kini!!!""Jadilah Kartini Kartini masa kini!!!"Itulah salah satu kata-kata yang masih saya ingat betul dari Bapak Kepala Sekolah, Bapak Ahmad Faqih, S.P.Â
Beliau selalu menyampaikan pada siswa siswinya saat mengkaji kitab kuning di sekolah. Beliau menyampaikan hal tersebut tidak lain agar siswa siswinya dapat menjadi penerus bangsa yang baik layaknya Presiden pertama kita Ir. Soekarno dan pelopor kebangkitan perempuan pribumi yaitu R.A Kartini, dimana beliau berdua sangat berperan dalam bangsa Indonesia ini.
Yang telah kita ketahui, bahwa Ir. Soekarno merupakan Presiden pertama Republik Indonesia periode 1945-1967 dan juga dijuluki sebagai Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Â
Bapak kelahiran Juni ini juga menguatkan pendidikan karakter bangsa, terutama yang telah terkandung dalam nilai-nilai Pancasila dimana pada hakikatnya merupakan karakter bangsa Indonesia  yang harus dipahami, dihayati serta diamalkan melalui pendidikan bangsa ataupun kehidupan sehari-hari.
Dalam salah satu pidato Ir. Soekarno mengatakan "Beri aku seribu orang, dan dengan mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru. Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia".Â
Beliau memyampaikan pidato tersebut dengan tegas dan berapi-api. Mengingat pidato beliau, bahwasannya masa depan negara dan bangsa Indonesia ini berada di tangan generasi muda masa kini. Yang perlu kita ketahui juga pemuda merupakan elemen yang sangat penting dan utama dalam melahirkan peristiwa-peristiwa penting juga dalam sejarah peradaban manusia.Â
Pemuda juga merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki oleh bangsa. Dalam kalimat terakhir "Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia", bahwasanya tidak butuh ratusan, ribuan, atau jutaan orang demi mengguncangkan dunia, hanya sepuluh pemuda pun bisa mengguncangkan dunia asalkan cintanya membara pada Tanah Air ini.
Itulah sosok Presiden pertama Republik Indonesia serta pahlawan yang begitu pentingnya dalam bangsa Indonesia.Â
Lalu kita lanjut ke Ibu pelopor kebangkitan wanita pribumi, yaitu Raden Ajeng Kartini. R.A Kartini merupakan sosok pahlawan emansipasi wanita dan dikenang sampai saat ini. Hati Kartini selalu diperingati pada tanggal 21 April.Â
Kontribusi Kartini sangatlah besar bagi kaum wanita pada saat itu. Ia juga yang mengutarakan pemikirannya dalam menuntut pendidikan bagi wanita dan sering menulis surat-surat yang berkaitan dengan wanita baik kepeduliannya pada pendidikan maupun keresahannya kepada sahabat-sahabatnya di Eropa. Hingga akhirnya surat-surat itu dikumpulkan dan dibukukan dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang".Â
Maknanya beranekaragam dari judul itu, yang kita ketahui bahwasannya setiap manusia dalam menjalani kehidupan itu tidak selamanya terang, tentram, bahagia, damai terus, melainkan ada saatnya manusia merasakan kondisi sulit, suram.Â
Karena pada hakikatnya kita sebagai manusia harus bersusah susah dahulu berlelah lelah dahulu dengan mengorbankan tenaga dan waktu hingga kita mendapatkan kebahagiaan atau kemudahan meskipun harus melewati masa masa gelap tersebut.Â
Oleh karena itu juga peribahasa ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, tidak boleh bersedih dengan keadaan apapun yang kita alami.
Jadi, dapat disimpulkan bahwasannya pemuda merupakan aset bangsa yang sangat berharga demi membangun bangsa dan menciptakan  pendidikan berkarakter melalui nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila.Â
Layaknya kedua Pahlawan diatas, yang memegang peran penting dalam membangun bangsa Indonesia. Oleh karena itu dengan adanya pahlawan-pahlawan bangsa ini, kita sebagai anak muda, anak millenial dapat termotivasi dan mencontoh para pahlawan yang begitu cinta terhadap  Tanah Air serta melihat perjuangan beliau semua yang begitu besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H