Mohon tunggu...
ummi inayah
ummi inayah Mohon Tunggu... Buruh - Milenial Cinta Tanah Air

Menyuarakan pikiran dari sudut pandang milenial

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Penuhi Janji Jokowi untuk Papua, Lahirkan 1.200 Petani Milenial Papua yang Berkualitas

17 November 2021   17:43 Diperbarui: 17 November 2021   17:50 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelatihan bagi petani milenial di Papua dan Papua Barat mendukung ketersediaan pangan ini luar biasa. Apalagi Papua didukung dengan memiliki bumi yang subur sehingga dapat dimanfaatkan untuk pertanian.

Mengutip pernyataan Mentan Syahrul Yasin Limpo, bahwa selama pandemi covid-19 bahkan dalam kondisi krisis sekalipun pertumbuhan PDB pertanian naik 16.24%, sedangkan ekspor meningkat 15.79% di tahun 2020. Bahkan hingga tahun 2021 meningkat sampai 47, 96%. Sementara Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) meningkat sebesar 105,58 dan Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 105,68.

Itu artinya, pertanian mempunyai peluang besar yang bisa dimanfaatkan. Bertani tidak akan miskin, menjadi petani itu hebat, dan petani milenial itu luar biasa. Untuk itu, petani harus tangguh, kendalikan alam, produksi pangan untuk kehidupan.

Untuk itu, saya selaku Ketua Umum Milenial Muslim Bersatu (MMB) sangat menyambut baik hadirnya kegiatan tersebut. Karena sudah saatnya milenial bangkit, bukan hanya di bidang teknologi yang sesuai dengan kondisi zaman, namun juga perlu berjuang di bidang pertanian demi menjaga ketahanan pangan kita.

Semoga pelatihannya sukses dan terlaksana dengan baik sehingga dapat memunculkan petani-petani hebat di masa depan. Tentunya dengan kualitas petani yang baik, kualitas pangan kita pun semakin baik. Selain itu, tak ada lagi gengsi menjadi petani karena petani merupakan profesi yang terhormat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun