Memberikan pembinaan: Banyak siswa yang melakukan kenakalan karena merasa bosan atau tidak tertarik dengan pelajaran di kelas. Maka dari itu, memberikan pembinaan atau bimbingan khusus kepada siswa untuk membantu mereka memahami materi pelajaran dan menemukan minatnya dapat membantu mengurangi kenakalan mereka.
Memberikan konsekuensi: Penting bagi sekolah untuk memiliki aturan dan konsekuensi yang jelas terhadap perilaku kenakalan siswa. Konsekuensi yang dijatuhkan harus sesuai dengan tingkat keparahannya, misalnya diberikan hukuman skors atau mengeluarkan siswa dari kelas.
Melibatkan orang tua: Orang tua merupakan faktor penting dalam membantu siswa mengatasi masalah kenakalan mereka. Berkomunikasilah dengan orang tua untuk mencari tahu apakah ada masalah di rumah dan mencari solusi bersama.
Menerapkan pendekatan positif: Menggunakan pendekatan positif dalam menghadapi kenakalan siswa dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik antara siswa dan guru. Salah satunya adalah memberikan penghargaan atas prestasi atau tindakan baik yang dilakukan siswa.
Mengadakan kegiatan positif: Mengadakan kegiatan-kegiatan positif seperti ekstrakurikuler, pelatihan kepemimpinan, atau kegiatan sosial dapat membantu mengalihkan perhatian siswa dari perilaku kenakalan yang dilakukan dan memberikan pengalaman yang bermanfaat.
Mencari bantuan profesional: Jika masalah kenakalan siswa terus berlanjut, maka mungkin perlu mencari bantuan dari profesional, seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan bantuan yang lebih spesifik dan membantu siswa menyelesaikan masalahnya dengan lebih efektif.
Dalam menyelesaikan kasus kenakalan siswa di sekolah, yang paling penting adalah mencari tahu penyebabnya dan memberikan konsekuensi yang tepat. Selain itu, melibatkan semua pihak yang terkait seperti orang tua dan profesional juga penting dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H