Mohon tunggu...
Sri Kuswayati
Sri Kuswayati Mohon Tunggu... profesional -

Ibu dari 4 orang anak.Dosen STMIK JABAR,aktif di komunitasIbu Ibu Doyan Nulis (IIDN),mengelola daycare Bintang Cherria.Tertarik menulis mengenai pendidikan,wanita,anak dan bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bangun Impianmu, Gapai Masa Depanmu

7 Juli 2014   09:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:11 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber : annafaridaku.wordpress.com

Buku berjudul Puzzle Mimpi ini dibuat berdasarkan kisah nyata perjalanan hidup seorang penulis terkenal, Indari Mastuti. Berawal dari kepingan mimpi, yang dia tuliskan menjadi 101 mimpi, Indari menapaki hari-harinya.Pilihan hidup yang diambil Ayahnya, menjadi seorang pengacara yang bersih dan jujur menjadikan mereka – Indari dan keluarga—hidup dalam kondisi sederhana. “… lelaki bersahaja itu memilih jalur yang sangat lurus. Karenanya, dikalangan para advokat , namanya dikenal bersih. Kejujuran membuatnya menolak banyak kasus yang berbakut sogokan dari pihak manapun. Darinya Indari kecil belajar mencintai ilmu,melahap berbagai jenis buku dan berpihak pada kebaikan” (hal. 2)

Indari kecil tumbuh sebagai seorang anak yang memiliki banyak mimpi dan menggengamnya dengan kekuatan keyakinan pada Sang Khalik. Semangatnya ia pompa sendiri melalui kata-kata motivasi yang ditempelkannya di balik pintu almari kesayangannya.Disana pula ia tuliskan jadwal hariannya dengan rapi. “Indari kecil menjadikan almari itu benar-benar tempat yang nyaman untuk menganyam dan menggenggam cita dan cintanya. Jadwal hariannya membuatnya hidup teratur dan kebiasaan itu terbawanya hingga kini…”(hal.5)

Kondisi ayahnya yang terserang sakit stroke membawa hikmah tersendiri, Indari kecil memiliki waktu lebih banyak untuk berinteraksi lebih dengan sang Ayah. Inilah kemudian menjadi bekal kekuatan hidupnya saat takdir menjadikannya yatim di usia muda. “..darinya aku belajar ,menghargai integritas dan pendidikan, berkomunikasi dengan baik, dan mengendalikan emosi. Sejak aku kecil, Ayah selalu mengajakku berdiskusi tentang banyak hal…” (hal. 20)

Masa remaja dilalui selayaknya gadis remaja pada umumnya. Keceriaan dan kemampuan bergaul, membuat banyak teman sayang padanya. Kehilangan Ayah dan memiliki   Ibu yang sibuk, menjadikan Indari remaja mencari kehangatan di rumah lain. “Dengan segenap daya Indari remaja menekan perasaannya, dan membentuk dirinya sendiri. Tak ada figur yang bisa dijadikan teladan. Ayah yang sakit,kakak sulung yang limbung,kakak kedua yang pendiam, dan Ibu yag sibuk. Orang-orang seperti inilah yang mengisi hari – harinya… “ (hal 25)

Kemampuan menulisnya diawali dengan kebiasaannya menulis dalam buku harian dan termotivasi membaca kisah sukses seorang penulis. ‘Aku masih ingat debaran hatiku saat membaca kisah seorang tentang seorang penulis di majalah. Saat itu juga aku bertekad jadi penulis’ (hal. 30).

Sejak SMA, Indari mulai mengirimkan tulisannya ke media cetak. Saat cerpennya dimuat di sebuah Koran dan memperoleh honor, itulah waktu dimana karirnya sebagai penulis dimulai. Selepas SMA, Indari langsung bekerja sebagai agen asuransi.Keinginannya untuk kuliah tak pupus, dan terwujudkan manakala dari sebuah brosur Indari mengetahui peluang pendidikan D-1 bisa dia ikuti dengan biaya terjangkau. “Belum mampu kuliah S1, D1 pun jadi. Ini langkah awalku. Aku yakin banyak peluang buatku untuk maju. Usaha keras dan tunggu waktuku.”(hal. 48)

Hari-hari berikutnya menjadi semakin tidak mudah, sepeninggal Ayahnya, Indari menjadi tulang punggung keluarga. Tuntutan di tempat kerja serta kondisi di rumah yang tidak jauh beda, membuat Indari tumbuh sebagai wanita kuat.Masalah yang kelak dihadapinya di masa-masa awal pendirian agensi naskahnya sangatlah kecil dibanding serangkaian masalah besar dalam hidup yang pernah dialami sebelumnya.Pertemuan singkat dengan sang suami, yang berujung pada lamaran serius membawanya pada jenjang pernikahan.Lelaki yang belum lama dikenalnya ternyata dikirim Alloh SWT untuk melengkapi hidupnya, mengawal dan memandunya dalam menyusun kepingan mimpinya. ‘In, Ibu ini melamarmu untuk anak laki-lakinya itu. Mama sih setuju saja. Kamu gimana, mau nggak’ (hal 77)

Salah satu mimpinya adalah membangun keluarga yang lebih baik dari kondisi yang dialaminya semasa kecil dahulu. Karenanya saat berumah tangga, Indari memutuskan untuk berhenti bekerja dan mulai merintis Indscript Creative – sebuah agensi naskah -- bersama suami dengan dukungan Ibu mertua tercinta. Kebiasaannya untuk menyusun jadwal dan hidup teratur dibawanya hingga kini. Jatuh bangun dalam merintis bisnisnya ia nikmati sebagai bentuk perjuangan menuju citanya. Keberhasilannya memimpin komunitas Ibu- Ibu Doyan Nulis (IIDN) dan menjadikan anggotanya berkarya menuliskan minimal satu buah buku, memberikan kepuasan tersendiri. Segudang prestasi kemudian diraihnya,diantaranya sebagai Pereampuan Inspiratif Nova 2010,Juara II Wirausaha muda Mandiri 2011, Perempuan Inspiratif Majalah Kartini 2012, menjadi founder Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) serta Ibu- Ibu Doyan Bisnis (IIDB). “Akhirnya, Indari Mastuti merangkum semua aktifitasnya sebagai baktinya kepada keluarga tercinta. Menurut Indari, keluarga yang bahagia selalu memberikan ruang bagi setiap anggotanya untuk berkembang dan berekspresi. Keluarga adalah tim yang saling mendukung dan melengkapi. Kepada merekalah Indari berterima kasih,karena tanpa restu mereka, langkahnya tak akan sampai di sini.”(hal 174)

Membaca tiap Bab yang sajikan dalam buku Puzzle Mimpi, kita diajak untuk melompat dari satu keping ke kepingan berikutnya. Bersama merangkai kepingan menuju Puzzle yang tersusun utuh. Tiap kisah yang tersaji di dalamnya memiliki banyak catatan hikmah yang sangat sayang untuk dilewatkan. Darinya kita diajak meyakini bahwa memiliki impian tinggi dan tak berbatas bukanlah hal yang tabu.

Indari adalah sosok pemimpi dan pejuang tangguh. Keluarganya yang tak lagi utuh – ditinggal wafat Ayahanda di usia muda, sosok Ibu yang sibuk dan tak memiliki waktu banyak untuk keluarga -- tak menjadikannya bagian dari remaja frustasi dan terjerumus dalam pergaulan yang menyesatkan. Terus mengenggam mimpi dengan balutan semangat dan keyakinan, baginya menjadi sebuah keharusan. Jangan pernah menyerah pada keadaan. Diri sendirilah yang akan menentukan apakah mimpi itu layak kita gapai atau sebatas khayalan. Jadilah Sang  Pemimpi dan jadikan buku ini acuannya. Dilengkapi dengan cerita sukses beberapa orang terkenal, menjadikan semakin dekat menggapai dermaga impian. Selamat membaca.

Judul Buku : Puzzle Mimpi

Pengarang : Anna Farida

Penerbit :  Caesar Book Publisher

Jumlah Halaman : 178 Halaman

ISBN : 602-8150-33-9

Peresensi : Ummi Aleeya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun