Mohon tunggu...
Sri Kuswayati
Sri Kuswayati Mohon Tunggu... profesional -

Ibu dari 4 orang anak.Dosen STMIK JABAR,aktif di komunitasIbu Ibu Doyan Nulis (IIDN),mengelola daycare Bintang Cherria.Tertarik menulis mengenai pendidikan,wanita,anak dan bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Boarding School Bikin Galau?

13 Agustus 2014   13:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:40 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boarding School sebagai bentuk pendidikan alternatif kini marak muncul di perkotaan. Konsep Boarding School atau istilah lainnya adalah sekolah berasrama muncul karena kebutuhan masyarakat untuk memberikan pendidikan holistik dan integratif bagi putra-putrinya.Siswa memperoleh pendidikan regular dari pagi hingga siang hari, selanjutnya memperoleh pendidikan agama atau pendidikan nilai-nilai khusus di malam hari. Selama 24 jam siswa berada di bawah didikan dan pengawasan para guru dan pembimbing.

Karena siswa akan berjauhan dari orangtua, kesiapan sekolah untuk memberikan pendidikan dan pengawasan menjadi faktor utama. Komposisi guru dan murid haruslah tepat, pastikan setiap aktifitas anak selalu ada dalam pengawasan guru atau pembimbing.Kondisi Sekolah haruslah aman. Kedisiplinan serta nilai-nilai kejujuran dan pembiasaan pembentukan karakter positif adalah bagian terpenting, yang mendarah daging dalam semua elemen : guru, pengawas, anak didik serta semua pihak yang terlibat didalamnya.

Mengirimkan anak untuk mengikuti pendidikan di Boarding School membutuhkan kesiapan dari anak dan orangtua. Kesiapan dana serta mental untuk berjauhan dengan anak dalam rentang waktu panjang harus dimiliki orangtua. Kesiapan anak untuk patuh mengikuti seluruh proses pendidikan serta kesadaran bahwa yang pilihan yang diberikan orangtua adalah yang terbaik untuk masa depannya. Kesadaran keduanya akan memberikan kelancaran serta memberikan hasil maksimal yakni anak tumbuh menjadi pribadi Insan Kamil dan menjadi calon pemimpin masa depan Bangsa.



Kondisi ideal tentunya yang kita harapkan. Namun kita tidak bisa menutup mata adanya hal-hal negatif atau kebiasaan-kebiasaan buruk yang saling tertular antar siswa. Siera Ngangi, seorang gadis yang menghabiskan masa remajanya dengan mengenyam pendidikan di Boarding School dan jauh dari orangtua (luar negeri),memberikan tipsnya untuk kita semua Saran pribadi saya bagi orang tua yang mempunyai anak-anak yang bersekolah di asrama atau di luar negeri adalah untuk selalu menaruh rasa kepercayaan mereka terhadap anak-anak mereka. Memang secara fisik orang tua tidak dapat berada disamping anak setiap saat tapi tumbuhkan terus komunikasi yang baik dengan mereka dan berbanggalah atas tiap pencapaian kecil yang telah anak perbuat. Jelaskan bahwa masa muda hanya ada sekali dalam kehidupan mereka dan maksimalkan masa tersebut untuk hal-hal yang berguna bagi masa depan mereka. Tidak lupa untuk selalu ingatkan mereka juga untuk takut akan Tuhan karena Tuhan yang akan selalu melindungi mereka dimanapun mereka berada dan yang selalu memperhatikan tiap tingkah laku mereka.

Berbekal kemandiriannya selama jauh dari orang tua serta pendidikan yang dimilikinya, dalam usia muda Siera berhasil memimpin Kiwikids  Preschool & Kindergarten  serta membuka sanggar tari Stefie's House of Creativity. Sebuah bentuk kepedulian dan tanggungjawabnya pada dunia pendidikan.

Siera adalah profil remaja yang sukses menjalani kehidupan remaja yang dijalaninya di beberapa sekolah di luar negeri.Menurutnya kunci sukses ada dalam diri, dan dia sudah membuktikannya. Bagaimana dengan Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun