Mohon tunggu...
Sri Kuswayati
Sri Kuswayati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Teknologi Bandung dan owner penerbit buku CV. Future Business Machine Solusindo (www.fbmsolusindopublishing.com)

Aktif mengajak Bunda belajar dan berpenghasilan dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Stop Menjadi People Pleaser, Saatnya Prioritaskan Diri Anda

21 November 2024   23:01 Diperbarui: 22 November 2024   03:04 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : lifestyle.bisnis.com

1. Ketidakseimbangan Hubungan

  • Orang manipulatif sering kali memanfaatkan sifat people pleaser untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri tanpa memberikan timbal balik yang setara.
  • Hubungan ini menjadi sepihak, di mana people pleaser terus berkorban sementara pihak manipulatif hanya mengambil keuntungan.

2. Hilangnya Identitas Diri

  • Orang manipulatif pandai memengaruhi people pleaser untuk selalu menuruti kehendaknya. Akibatnya, people pleaser kehilangan jati diri karena terlalu fokus pada kepentingan orang lain.
  • Mereka mungkin tidak lagi tahu apa yang benar-benar diinginkan atau dibutuhkan dalam hidup mereka sendiri.

3. Terjebak dalam Rasa Bersalah yang Berlebihan

  • Manipulator sering kali menggunakan rasa bersalah sebagai alat untuk mengendalikan. Misalnya, mereka membuat people pleaser merasa bahwa menolak permintaan mereka adalah tindakan egois.
  • People pleaser akhirnya terjebak dalam siklus rasa bersalah dan terus memenuhi tuntutan manipulatif.

4. Kesehatan Mental Terganggu

  • Kombinasi tekanan emosional dari sifat people pleaser dan taktik manipulatif dapat menyebabkan stres berlebih, kecemasan, bahkan depresi.
  • People pleaser sering merasa kelelahan secara emosional karena berusaha keras menyenangkan seseorang yang tidak pernah puas.

5. Eksploitasi yang Berulang

  • Orang manipulatif tidak ragu untuk mengambil keuntungan lebih jauh. Mereka mungkin memanfaatkan people pleaser secara finansial, emosional, atau bahkan sosial.
  • Misalnya, meminta bantuan terus-menerus tanpa memberikan dukungan balik.

6. Sulit Melepaskan Diri

  • People pleaser seringkali merasa sulit untuk keluar dari hubungan seperti ini karena takut menghadapi konflik atau kehilangan hubungan.
  • Manipulator menggunakan ketergantungan emosional ini untuk mempertahankan kendali.

7. Kerusakan Hubungan Lain

  • Orang manipulatif dapat memengaruhi people pleaser untuk mengorbankan hubungan lain demi mereka. Akibatnya, people pleaser mungkin kehilangan teman-teman atau keluarga yang sebenarnya peduli.

    Sumber : lifestyle.bisnis.com
    Sumber : lifestyle.bisnis.com

Bagaimana Cara Melindungi Diri?

  1. Kenali Tanda-Tanda Manipulasi
    Pelajari bagaimana orang manipulatif beroperasi, seperti menggunakan rasa bersalah, mengontrol narasi, atau memanfaatkan kerentanan.

  2. Tetapkan Batasan yang Jelas
    Jangan takut mengatakan "tidak." Anda berhak menentukan batasan yang sehat dalam hubungan.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun