Mohon tunggu...
Sri Kuswayati
Sri Kuswayati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Teknologi Bandung dan owner penerbit buku CV. Future Business Machine Solusindo (www.fbmsolusindopublishing.com)

Aktif mengajak Bunda belajar dan berpenghasilan dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby

[Resensi Buku] Very Good Lives: Hari Buku Anak Sedunia, Kegagalan Hidup serta Imajinasi J.K. Rowling

3 April 2021   09:35 Diperbarui: 3 April 2021   09:46 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : gpu.id

Dalam pidatonya tersebut, ia menyampaikan bahwa dirinya pernah ada di titik terendah dalam hidup. "Jadi, saya pikir, bila dinilai dari ukuran konvensional manapun , hanya tujuh tahun dari haru saya diwisuda, saya sudah menjadi orang yang gagal total. Pernikahan yang hanya seumur jagung, tidak punya pekerjaan, orangtua tunggal, dan termasuk kategori orang miskin menurut standar  Inggris modern meski belum masuk kategori tunawisma. Hal-hal yang dulu ditakutkan oleh orangtua, dan saya sendiri, benar-benar terjadi, dan berdasarkan standar umum yang berlaku di mana saja, saya orang yang paling gagal." (hal.29)

Hal menarik yang saya dapatkan dari buku ini, ajakan Rowling untuk bersiap menerima KEGAGALAN. Rowling bercerita mengenai hikmah kegagalan yang sukses memgantarnya ke titik pencapaian hari ini. "Sederhananya karena kegagalan berarti meninggalkaan semua yang tidak penting." (hal 32).

Buku ini recomended untuk dibaca dan related dengan kondisi kita saat ini, di mana pandemi menghantam dan memporakporandakan berbaggai sendi kehidupan. Bisa jadi Anda salah satu yang merasa sangat terpuruk dan kehilangan arah. Membaca buku ini akan membangkitkan gairah untuk terus melangkah.

Berkaca dari pengalaman hidup Rowling, saya pun mendamba bisa menuliskan buku anak sarat makna perjuangan hidup. Hingga cerita anak tidak lagi didominiasi tokoh sang Kancil "cerdik" dan  penuh muslihat, seperti yang sering saya baca di zaman kecil dulu atau dongeng para putri bergelimang harta dan kemudahan hidup yang melahirkan para Cinderella Complex Sindrom atau Peterpan Sindrom. Bagaimana dengan Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun