Kamilah Ahmad, wajah Ibu dengan tiga anak itu selalu nampak sumringah. Pertama kali mengenalnya adalah saat melakukan silaturahim ke rumah Ibu Indari Mastuti, CEO Indscript Creative yang juga mentor menulis perdana saya. Â
Logat melayunya, mengingatkan kita pada Siti Nurhaliza, penyanyi kondang asal Malaysia. Kak Cam, demikian kami biasa memanggilnya adalah wanita asal Malaysia yang menikah dengan pemuda asli Indonesia.
Dari binar matanya, kita bisa menebak, Kak Cam adalah wanita smart dan penyuka tantangan. Saya harus banyak belajar darinya. Demikian batin saya kala itu. Kak Cam datang ke Indonesia saat bisnis di Malaysia dalam kondisi bangkrut. Terbayang di pelupuk mata, bagaimana Ibu muda ini datang tanpa modal dan tanpa saudara dekat.
"Saya tidak punya saudara di Indonesia," ucapnya. Tapi kondisi itu tak membuatnya takut memulai. Indonesia dengan jumlah penduduk muslim mayoritas adalah pangsa pasar yang tepat bagi bisnis fashion miliknya.Â
Langkah pertama yang dilakukan Kak Cam adalah mencari mentor bisnis wanita, hasil penelusuran di internet kemudian mempertemukannya dengan Indari Mastuti, yang selain terkenal dengan buku-buku karyanya dan kelas kepenulisannya, juga mahir dalam berbisnis. Ibu Indari Mastuti memiliki dua komunitas besar : Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) dan Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB).
Pilihannya tepat, bisnisnya berkembang pesat. Di bawah bimbingan Indari Mastuti, dalam waktu kurang dari dua tahun, Kak Cam berhasil membangun kerajaan bisnis dari rumah dengan brand : Myhijab Butikstore. Ada ribuan marketer dalam binaannya. Semuanya Ibu-Ibu yang tersebar di dalam dan luar negeri. Luar Biasa.
Saat Bisnis Bangkrut, Apa yang Harus Dilakukan?
Saat bisnis bangkrut, langkah tidak boleh surut. Dalam sesi wawancara di acara Istri Binangkit di radio RRI Pro 2 AM 540 Bandung (2/7/2019), Kak Cam berpesan agar pemilik bisnis tidak segera menutup usaha, jika mengalami kebangkrutan. "Pindah bisnis malah kita mulai dari nol lagi,"ia menjelaskan.
Bisnis akan mengalami pasang surut. Tatkala kondisi terpuruk carilah komunitas yang bisa membuat bisnis segera bangkit. Founder dari komunitas Mompreneur Indonesia tersebut menjelaskan bahwa komunitas bisa jadi penyelamat.Â
"Kita bisa saja memiliki masalah dalam berbisnis, tetapi persahabatan dan persaudaraan di komunitas tetap kita jaga. Jangan sampai silaturahim terputus gara-gara urusan bisnis,"lanjutnya.
Kak Cam sangat kagum dengan para wanita di Indonesia. Menurutnya, wanita di Indonesia itu luar biasa aktifnya. Baginya tidaklah sulit menemukan komunitas wanita positif di Indonesia. Hal ini berbeda jauh kondisinya dengan Malaysia.
"Di sini Ibu-Ibu banyak komunitasnya, mulai dari arisan RT, pengajian, bisnis, banyak sekali." Saat ini Kak Cam tercatat aktif sebagai member dari komunitas Emak Pintar Bandung.
Selain bergabung di komunitas, Kak Cam juga memperluas jejaring pasar dengan menambah pertemanan tertarget di Facebook. Ia hapus semua pertemanan lama, memulai dari nol kembali dengan melakukan add atau menambah teman-teman yang baru yakni mereka yang akan membeli produknya.
Wanita yang memulai bisnis di usia 20 tahun ini kemudian  aktif melakukan pembinaan secara online untuk jaringan marketingnya. Ilmu bisnis yang dimiliki dan dipraktikkan kemudian dia duplikasikan ke dalam tim. Tak heran jika omzet bulanan bisa tembus ratusan juta rupiah.
Saat ini, pebisnis tidak hanya piawai jualan secara offline tetapi juga harus terampil melakukan aktivitas perdagangan secara online yang akan melebarkan pasarnya.Â
Melalui kegiatan penjualan secara online salah satu produk yang dipasarkannya, yakni hand shock merk Indblack sudah menembus pasar Amerika, Arab Saudi dan Turki.
Berkat langkahnya itu, bisnis fashion yang diawali dengan sistem dropshipper mulai naik kelas. Ia jadikan real bisnis dengan membangun sistem, pembinaan tim secara berkala dan serta manajemen bisnis.
Manajemen Waktu dan Delegasi Tim
Umumnya seorang Ibu dari tiga anak, Kak Cam memiliki kesibukan dan rutinitas yang tak jauh berbeda dengan kebanyakan Ibu-Ibu. Subuh dia sudah bangun menyiapkan banyak hal. Jam 7 pagi, Â semua anaknya yang belum bersekolah sudah rapi dan wangi.
Setelah urusan memandikan anak beres dan juga urusan dapur tuntas, Kak Cam kemudian briefing tim. Kondisi pagi yang segar disertai badan yang bugar membuat Kak Cam selalu siaga mengawal bisnis dan urusan domestik.
Bagaimanapun, bekerja dari rumah tidak sama ritmenya dengan orang kantoran. Kak Cam memiliki disiplin tinggi sehingga bisa mengelola keduanya dengan baik.Â
Selain itu, Kak Cam memiliki tim yang masing-masing mempunyai tugas yang berbeda. Ada admin yang merangkap sebagai CSO dan bagian kelola web. Saat ini Myhijab Butikstore lebih fokus melakukan kegiatan pemasaran secara online dengan mengembangkan web : Myhijabbutikstore.com.
Myhijab Butikstore bertujuan membantu para UMKM yang bergerak di bidang fashion muslimah untuk memasarkan produk secara online. Myhijab Butikstore mempertemukan pebisnis dengan pasar yang tepat melalui web yang dibangunnya saat ini.
Manajemen waktu dan delegasi pada orang secara tepat terbukti mampu menghantarkan toko online bisnis fashion brand Myhijab Butikstore mampu berkembang pesat dan memberdayakan banyak perempuan dari rumah. (*SK)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H