Perubahan Cara Berpikir: Modul ini telah mengubah cara berpikir saya dalam menciptakan budaya positif. Saya lebih fokus pada membangun hubungan yang positif dengan siswa daripada hanya pada pencapaian tujuan akademik. Saya juga menyadari pentingnya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dan pengambilan keputusan.
Pengalaman: Sebelumnya, saya sering menggunakan posisi kontrol penghukum yang otoriter ketika menghadapi masalah disiplin. Hal ini seringkali membuat siswa merasa takut dan tidak nyaman. Setelah mempelajari modul, saya mulai menerapkan posisi kontrol manajer, yang memungkinkan siswa untuk belajar dari kesalahan mereka.
Hal yang Baik dan Perlu Diperbaiki: Saya merasa bahwa penerapan keyakinan kelas telah berhasil menciptakan suasana yang lebih positif di kelas. Namun, saya masih perlu meningkatkan kemampuan saya dalam mengelola konflik dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
Posisi Kontrol: Sebelumnya, saya sering menggunakan posisi kontrol penghukum dan pembuat rasa bersalah. Setelah mempelajari modul, saya lebih sering menggunakan posisi kontrol manajer di mana saya melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan.
Segitiga Restitusi: Saya belum pernah menerapkan segitiga restitusi. Namun, saya seringkali melakukan langkah-langkah yang serupa, seperti membantu siswa memahami dampak dari tindakan mereka dan mencari solusi bersama.
Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul, saya juga merasa penting untuk mempelajari lebih lanjut tentang kecerdasan emosional, komunikasi efektif, dan kepemimpinan. Keterampilan-keterampilan ini akan sangat membantu dalam menciptakan budaya positif di sekolah.
Kesimpulan
Modul Budaya Positif telah memberikan saya pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Dengan menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari, saya yakin dapat menjadi guru yang lebih efektif dan membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka.
Teluknaga, 14 Agustus 2024
Riana sari, S.Pd
CGP Angkatan 11 Provinsi Banten