Mohon tunggu...
Khoirul Ummah
Khoirul Ummah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Definisi Budaya

25 Maret 2016   14:17 Diperbarui: 25 Maret 2016   15:05 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya adalah sebuah konsep yang cukup sulit didefinisikan secara formal. Para peneliti seperti Margaret Mead, Ruth Benedict, Geert Hofstede dan yang lainnya telah menawarkan beberapa definisi yang menarik tentang budaya. Untuk keperluarn kita, kami mendefinisikan budaya sebagai sekumpulan, sikap, nilai, keyakinan dan perilaku yang dimiliki bersama oleh sekelompok orang, yang dikomunikasikan dari suatu generasi dan generasi berikutnya lewat bahasa atau beberapa sarana komunikasi lain (Barnouw, 1985).

Definisi budaya ini “kabur”. Artinya, tidak ada aturan yang baku dan cepat untuk menentukan sebuah budaya atau siapa-siapa yang termasuk dalam budaya tersebut. Dalam pengertian ini budaya adalah sebuah konstruk sosiopsikologis, suatu kesamaan dalam sekelompok orang dalam fenomena psikologis seperti nilai, sikap, keyakinan dan perilaku.

Budaya tidak musti berakar dalam biologi. Dengan kata lain, budaya tidak sama dengan ras. Dua orang dari satu ras bias punya kesamaan nilai dan perilaku – alias punya budaya yang sama – atau bisa sangat berbeda dalam make up (kenampakan) cultural mereka. Memang benar orang-orang dari warisan rasial yang sama secara umum barangkali memang mengalami proses-proses sosialisasi yang sama dan mengalami enkulturalisasi dengan cara-cara yang mirip. Dengan demikian, kita bisa berbicara tentang adaya budaya Hispanik atau budaya Afrika-Amerika atau budaya Asia. Namun juga benar bahwa ras tidak harus berkorespondensi satu lawan satu dengan budaya. Terlahir dalam suatu ras tertentu tidak musti berarti mengadopsi budaya yang secara stereotipikal khas ras tersebut.

Budaya bukan kebangsaan (nasionalitas). Bila seseorang berasal dari Perancis, misalnya, belum tentu berarti bahwa ia akan bertindak sesuai dengan apa yang dianggap sebagai budaya dominan Perancis atau sesuai dengan stereotip-stereotip orang Perancis. Seperti halnya budaya tidak musti sesuai dengan rasa tau stereotip-stereotip rasial, budaya juga tidak musti sesuai dengan kebangsaan atau kewarganegaraan. Kenyataannya, ada cukup banyak bukti, yang terus bertambah, yang menunjukkan adanya bagian kecil namun substansial dari populasi berbagai Negara yang tidak “cocok” dengan stereotip cultural dominan negara mereka (Triandis, 1992).

Dalam pengertian ini budaya merupakan suatu konstruk individual-psikologis sekaligus konstruk social-makro. Artinya, sampai batas tertentu, budaya ada di dalam setiap dan masing-masing diri kita secara individual sekaligus ada sebagai sebuah konstruk social-global. Perbedaan individual dalam budaya bisa diamati pada orang-orang dari suatu budaya sampai batas dimana mereka mengadopsi dan terlibat dalam sikap, nilai, keyakinan dan perilaku-perilaku yang berdasarkan consensus/ kesepakatan, membentuk budaya mereka. Bila anda bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan perilaku-perilaku tertentu, maka budaya tersebut hadir dalam diri anda; bila anda tidak memiliki nilai atau perilaku-perilaku tersebut, maka anda tidak termasuk dalam budaya itu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun