Mohon tunggu...
Khoirul Ummah
Khoirul Ummah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Phobia

26 September 2015   21:01 Diperbarui: 26 September 2015   21:03 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Fobia adalah ketakutan irasional atau ketakutan yang besarnya jauh melebii ketakutanstimulus yang diamati. Agras, Sylvester, dan Oliveau (1969) fobia dibedakan dari rasa takut oleh besarnya pengalaman dan terkait cacat, namun sebuah gradasi continue terjadi antara ringan ketakutan dan yang ekstrim bahwa kami dapat menunjuk sebagai fobia. ( ian Stevenson, 1990).[1]

Fobia merupakan gangguan psikologis yang dialami pengidap akibat terjadinya fiksasi yaitu suatu keadaan mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya.[2]

Fobia sekolah adalah suatu jenis gangguan kecemasan yang terlalu berlebihan.[3] Phobia berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata “Phobos” yang berarti takut (fear) serta teror. Menurut kisah di dalam mitologi Yunani, phobia berasal dari dewa Phobos sebagai dewa yang bertugas memunculkan pikiran-pikiran menakutkan serta menciptakan teror bagi para musuh Yunani.[4]

Fobia sosial merupakan salah satu di antara jenis gangguan cemas (neurosis-cemas) dengan gelaja utama perasaan takut yang disertai keinginan untuk menghindar.[5]

  • Dokumen

Berdasarkan keterangan dari orang tua (Objek Penelitian), mereka tidak mengetahui alasan secaran pasti kenapa si anak begitu takut kepada kucing seemenjak balitapun jika mendengar suara kucing si anak langsung menangis seolah-olah sangat ketakutan. Sehingga sampai berusia dewasapun rasa takut terhadap kucing semakin diekspresikannya dengan, missal: berteriak, lari dsb. Dan pada saat ini orang tua mereka masih berusaha mencari bagaimana phobia si anak menjadi sembuh dan memilihkan terapi yang cocok untuknya.

Menurut cerita salah satu temannya (si anak) pernah pada saat SMA bertepatan pada hari ulang tahunnya, si anak pernah pingsan gara-gara dikerjain oleh beberapa teman sekelasnya. Si anak diikat kemudian disentuhkan kepada kucing, sambil meberontak si anak ketakutan sambil bereteriak kemudian tidak sadarkan diri.

Pernah suatu ketika menurut salah satu guru dari observe menjumpai observe digoda dengan teman sekelasnya dengan menakut-nakuti dengan kucing, si observe lari kepada guru yang ada dengan ekspresi wajah yang sangat ketakutan. Dan bisa tenang kembali setelah 15 menit kemudian dan setelah temannya yang membawa kucing itu pergi menjauhi si observe.

Keterangan dari salah satu dari observe juga menceritakan kejadian tentang ke-phobia-an si observe bahwa si observe sering berteriak lari ketakutan apabila ada kucing mendekat atau dikerjai oleh teman-temannya.

Dari salah satu saudara sepupunya si observe pernah mengerjai secara langsung si observe. Pada saat main bersama dengan diam-diam tanpa sepengetahuan si observe, dia (sepupunya) diam-diam mengambil kucing kemudian dilemparkan dari belakang si observe. Mendengar suara kucing didekatnya si observe kemudian lari.

 

 

  1. Diagnosa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun