Sebuah inovasi produk baru bernama CRAFIS telah dikembangkan oleh tim mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dari prodi S1 Teknologi Industri Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember. Produk ini mengandung protein dari hidrolisat ikan tongkol (Euthynnus Affinis) dengan tujuan menangani masalah wasting pada balita.
Tim mahasiswa yang terlibat dalam penelitian ini, dipimpin oleh Asih Imer Rita sebagai Ketua, dengan anggota lainnya adalah Rizki Rismawati, Andi Setiawan, Muhammad Andrian Maulana, dan Edo Edwin Saputra. Mereka didampingi oleh dosen Ara Nugrahayu Nalawati, S. TP., M. Si.
Masalah kekurangan gizi pada balita telah menjadi perhatian serius, karena dapat berdampak negatif pada perkembangan anak dan bahkan bagi negara. Salah satu faktor utama dari kekurangan gizi adalah kurangnya konsumsi makanan yang kaya protein, seperti ikan tongkol. Ikan ini memiliki tingkat protein yang tinggi dan kandungan asam lemak omega 3.
Kabupaten Jember memiliki pasokan ikan tongkol yang melimpah, namun belum terdapat inovasi signifikan dalam pengolahan ikan ini. Oleh karena itu, tim mahasiswa menciptakan CRAFIS, crackers berbahan dasar ikan tongkol, dengan harapan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan wasting pada balita.
Produk CRAFIS dijual dengan harga terjangkau dan dikemas dalam kemasan yang praktis untuk dibawa kemana-mana. Keunikan dari CRAFIS adalah penggunaan bahan baku ikan tongkol yang kaya protein, serta bentuk crackers yang dicetak menyerupai ikan untuk menarik minat balita.
CRAFIS ditujukan untuk balita berusia 12-59 bulan, dengan tekstur lembut dan rasa yang enak, sehingga cocok untuk memenuhi kebutuhan gizi penting dalam masa pertumbuhan mereka. Produk ini dipasarkan melalui berbagai media sosial dan juga di tempat-tempat fisik dengan mematuhi protokol kesehatan.
Diharapkan, inovasi ini akan memberikan nilai tambah pada pemanfaatan ikan tongkol, meningkatkan daya saing produk, dan pada akhirnya, membantu menurunkan jumlah wasting pada balita. CRAFIS menjadi langkah positif dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) terkait dengan gizi dan pangan pada tahun 2030.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H