toleransi beragama? Kunjungi saja Desa Tunjungrejo. Berlokasi di Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, desa ini menjadi teladan kehidupan yang damai dan penuh toleransi meskipun warganya berasal dari keyakinan yang berbeda. Meskipun keragaman ini begitu mencolok, warganya hidup dalam harmoni yang memukau. Ketika melangkah ke desa ini, Anda akan merasakan kesan yang serupa dengan desa-desa lain di Lumajang, dengan rumah-rumah rapi yang menyiratkan kebersamaan warganya.
Ingin melihat lebih jelas tentang bagaimana penerapan sikapNamun, yang mencolok di Desa Tunjungrejo adalah kedua tempat ibadahnya yang begitu berdekatan: Masjid dan Gereja Kristen Jawi Wetan. Terletak begitu dekat, jelaslah bahwa warganya memiliki kepercayaan yang beragam. Meskipun mayoritas penduduknya memeluk agama Nasrani (90%) dan sebagian lainnya Islam (10%), perbedaan ini sama sekali tidak menghambat kehidupan mereka yang harmonis dan penuh kedamaian.
Pada hari Senin (14/8/2023), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Jember bergabung dalam tiga kecamatan di Lumajang, termasuk Kecamatan Yosowilangun. Di Desa Tunjungrejo, terdapat kelompok KKN-11 yang terdiri dari 18 mahasiswa. Dalam waktu hanya enam hari sejak dimulainya program ini, kelompok ini telah melaksanakan berbagai program yang terintegrasi dengan komunitas gereja Jawi Wetan.
Salah satu program yang patut dicontoh adalah kolaborasi antara ibu-ibu PKK dan jamaat Gereja dalam merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78. Kegiatan ini berupa sosialisasi untuk mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mahasiswa juga turut serta dalam bakti sosial yang diselenggarakan di sekitar gereja. Pada malam (17/8/2023), mahasiswa merayakan Hari Kemerdekaan dan bersama-sama berdoa di dalam gereja.
Perayaan Hari Kemerdekaan di Desa Tunjungrejo diadakan di teras Gereja Kristen Jawi Wetan dengan meriah. Dimulai dengan parade vokal yang mempersembahkan lagu-lagu nasional oleh beberapa kelompok vokal, termasuk anak-anak dari TK Thabita, anggota lansia PWRI, Grup Vokal Grandmother, Grup Vokal Momlukas, RW Philipus, Grup Vokal Mulmed, dan Persatuan Guru Tunjungrejo. Setelah parade vokal, upacara dilanjutkan dengan ibadah malam di gereja, di mana Grup Vokal Nafiri dan Grup Vokal Trio menyanyikan lagu-lagu nasional.
Tujuan utama Kelompok 11 KKN Tematik adalah untuk menerapkan sikap toleransi antar umat beragama sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila, terutama sila ke-3, yaitu Persatuan Indonesia. Ini terlihat melalui partisipasi mayoritas mahasiswa yang beragama Islam dalam ibadah malam HUT RI ke-78 di gereja GKJW.
Selain memeriahkan Hari Kemerdekaan, mahasiswa juga terlibat dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama masyarakat dan jamaat gereja. Desa Tunjungrejo terkenal dengan produk unggulannya, yaitu keripik gadung, yang menjadi simbol desa. Melalui survei pada tanggal 17/8/2023), mahasiswa menemukan banyak UMKM di Dusun Tunjungrejo Kidul dan Dusun Tunjungrejo Lor yang memiliki potensi untuk dipasarkan bahkan di luar Pulau Jawa, seperti keripik pisang, keripik gadung, jamu tradisional, keripik singkong, dan keripik samiler.
Namun, masih ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti kesulitan dalam memasarkan produk dengan merek karena kekurangan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Nomor Induk Berusaha (NIB). Karena itu, Mahasiswa KKN Tematik Kelompok 11 berkolaborasi dengan dinas terkait, termasuk Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan, Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Dinas Kesehatan, untuk memberikan penyuluhan kepada pelaku UMKM. Mereka bertujuan memberikan PIRT atau NIB kepada pelaku UMKM agar produk mereka dapat dipasarkan secara legal. Di samping itu,, mereka juga memberikan pelatihan tentang pemasaran melalui e-commerce, termasuk penggunaan platform seperti TikTok Shop, Shopee, Tokopedia, Lazada, dan platform lainnya, agar produk-produk UMKM bisa dijangkau oleh lebih banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H