Mohon tunggu...
Unmuh Jember
Unmuh Jember Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Jember

Heii, Universitas Muhammadiyah Jember hadir di Kompasiana!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Konsumsi Kopi Meningkat di Indonesia: Dampak Lingkungan dan Solusi Pengelolaan Limbah

8 Juni 2023   10:08 Diperbarui: 21 Juni 2023   08:25 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopi telah menjadi minuman populer di Indonesia dengan ciri khasnya yang berwarna hitam dan memiliki rasa pahit. Minuman ini digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga orang tua. Dapat dengan mudah ditemukan di warung pinggir jalan, kafe, dan restoran dengan variasi jenis dan harga yang berbeda.

Gemar meminum kopi di masyarakat telah menciptakan peluang bisnis yang menggiurkan, berdampak pada perkembangan dan persaingan kedai kopi. Seiring dengan meningkatnya jumlah konsumsi kopi di dalam negeri, Indonesia menjadi konsumen kopi terbesar kelima di dunia dengan jumlah konsumsi mencapai 5 juta kantong berukuran 60 kilogram pada periode tahun 2020/2021 menurut data International Coffee Organization (ICO).

Namun, berkembangnya kedai kopi dan tingginya konsumsi kopi juga membawa dampak terhadap masalah sampah. Limbah yang dihasilkan oleh kedai kopi, terutama dalam bentuk biji kopi bekas, ampas kopi, dan kemasan sekali pakai, perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Dosen Universitas Muhamamdiyah Jember, Danu Indra Wardhana STP MP memaparkan berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendaur ulang limbah kopi dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan:

1    Limbah kantong plastik tempat kopi bubuk: Limbah kantong plastik dapat diatasi dengan penggunaan wadah yang dapat digunakan kembali dan terbuat dari kertas yang mudah didaur ulang. Dengan demikian, potensi pencemaran lingkungan dapat diminimalisir.

2    Limbah ampas kopi: Ampas kopi dapat digunakan sebagai bahan kompos karena mengandung nutrisi seperti nitrogen, kalium, dan fosfor yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Dengan mencampurkan ampas kopi dengan bahan organik lainnya, seperti daun kering atau sisa makanan, dapat dibuat kompos yang kaya nutrisi. Kompos ini dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah dan menjadi pupuk untuk tanaman.

3    Limbah kemasan minuman kopi: Kemasan minuman kopi sekali pakai, seperti gelas plastik, merupakan sumber pencemaran lingkungan yang sulit didaur ulang. Oleh karena itu, penggunaan kemasan minuman kopi sekali pakai yang terbuat dari 100% kertas menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan karena mudah terurai secara alami.


Untuk mengatasi masalah limbah kopi, penting untuk memisahkan kemasan kopi dari sisa limbah sebelum pembuangan. Beberapa kedai kopi telah menerapkan sistem daur ulang khusus untuk kemasan kopi, sehingga perlu memastikan ketersediaan fasilitas daur ulang di lokasi tersebut. Setiap kedai kopi juga perlu memiliki inisiatif daur ulang terhadap limbah kopi, yang melibatkan pengumpulan dan penanganan limbah secara efisien.

Selain itu, pengurangan limbah kopi juga dapat dilakukan dengan menggunakan gelas atau termos reusable yang mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai dan mendorong kebiasaan yang lebih berkelanjutan. Penting juga untuk mengedukasi pelanggan dan staf kedai kopi tentang pentingnya tanggung jawab terhadap pengelolaan limbah. Edukasi mengenai praktik daur ulang dan cara mengurangi limbah kopi perlu disosialisasikan agar semakin banyak orang terlibat dalam upaya ini, sehingga dapat mengurangi dampak limbah kopi terhadap lingkungan dan menciptakan industri kopi yang lebih berkelanjutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun