Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bell dan Rossie | Sebuah Rasa

1 Juli 2024   21:28 Diperbarui: 1 Juli 2024   21:41 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada satupun yang tidak sibuk hari itu di Mansion Landgrass. Bahkan seekor bebek sibuk berhias ketika sang Ratu akan datang berkunjung. Semua lantai harus mengilat dindin bersih dan semua tanaman sudah dipotong rapi. Bell hampir tidak dapat tidur dua hari ini. Mansion tidak mempunyai cukup pekerja untuk menyabut keluarga kerajaan. Tapi entah mengapa sang Ratu yang merupakan ibu tiri dari Tuan Duke itu datang berkunjung.

"Kau terlihat pucat sekali, Bell," tegur Nyonya Highes. "Apa kau juga sama seperti pekerja lain yang tidak dapat tidur memikirkan kedatangan Yang Mulia Ratu?"

"Tentu saja, Nyonya. Ini adalah pengalaman pertama saya bertemu dengan keluarga kerajaan secara langsung. Saya sungguh tidak sabar."

Nyonya Highes menghela napas kasar. "Tidak usah kau pikirkan, Bell. Kau bisa istirahat. Hanya beberapa orang saja yang diijinkan menyambut Yang Mulia Ratu,  kau bukan salah satunya."

Raut wajah Bell berubah. Terpancar kekecewaan di matanya. "Begitukah? Saya salah sangka rupanya."

Malam hari yang dingin di lewati Bell dengan kesedihan.  Gadis itu memberanikan diri menaiki menara mansion. Angin bertiup cukup kencang hingga menerbangkan rambut panjangnya yang terurai.

"Aku baru melihatmu sejak beberapa hari terakhir kita bertemu."

Suara itu mengejutkan Bell yang baru saja sampai di tempat itu. Leon sudah ada di sana sejak beberapa menit matahari mulai bersembunyi.

"Sedang apa kau di sini?"

Leon yang tadinya duduk di lantai itu kemudian berdiri. "Aku sedang menantikan bulan," ucapnya asal-asalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun