Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Akhiri Mei dengan Senyuman

31 Mei 2024   22:02 Diperbarui: 31 Mei 2024   22:46 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di akhir bulan Mei aku memutuskan untuk menulis TMI (to much information) kalau nggak salah itu artinya kalau salah ya, kasih tahu tulisan yang benar kaya gimana.

Okey,

Pagi do 31 Mei cukup sibuk. Sibuk melawan rasa  kantuk karena harus melek lebih Pagi karena bocil udah bangun aja pas subuh. Tapi ya gitu. Dia lagi di fase nggak mau di tinggal mama dan mama nggak boleh keluar kamar, jangankan buah sholat, mau pipis aja tahan, tahan masih pagi banget jangan sampai orang lain kebangun gara-gara anakku nangis kenceng di Pagi buta.

Setelah banyak drama, menumpahkan susu, gedor pintu, pukul meja dan orang rumah kebangun semua, aku tinggal dia buat sholat. Dua rakaat udah kaya di tinggal mamanya pergi ke Arab. Nangis kejer smpe basah itu muka. Nggak berhenti di sana. Karena mau masak juga banyak drama lagi dan lagi sampai selesai masak dan dia masuk waktu mandi. Jeng jeng... yang tadinya nggak mau pisah dari mama, tiba-tiba nggak mau sama mama malah ngajak kakeknya pergi jalan.

Tepuk jidat.

"Nak, ayo mandi,"

Dia nggak nolak nggak nangis, dia cuma nyelonong gitu aja.

Nggak tahu kenapa bahagia aja rasanya, melihat dia sehat, aktif dan cerewet. Tidur awal jam 9 Pagi dan mamak ini mulai kerja cepat semua di selesaikan sebelum dia bangun.

Aku punya hobi ngurus tanaman dan bercocok tanam, jadi selain nyuci masak dan ngerjain semua pekerjaan rumah, aku juga ngurus tanaman. Setelah bocil bangun, waktunya dia makan cemilan lalu kita main lagi.

Percaya nggak kalau aku mulai masak air dari jam setengah 3 sore?

Kata orang, "Ngapain, masih panas."

Nggak tahu aja kalau lebih cepat selesai lebih baik. Karena aku masak air nggak di kompor, tapi di tungku. Masak air satu panci besar untuk mandi dan air minum. Kalau terlalu sore, maka bocil mandi kesorean, sedangkan aku harus masak dan lain-lain.

Hari ini lelah tapi ditutup dengan baik. Saudariku datang dan sedikit mengurangi tenangaku buat ngejagain bocil.

Bismillah untuk besok.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun