"Eh, Mbak Mira. Mau beli apa?" tanya Penjaga Warug. Perempuan yang disapa Mira itu diam sejenak, melihat apa yang terpajang di etalase. "Mbak mau beli vitamin?" Penjaga Warung kemudian menarik kaca penutup etalase.Â
"Enggak, Bu!" Mira menghentikan Penjaga Warung. "Saya mau beli mi instan saja."
Setelah Mira pergi datanglah Bu Yanti. Matanya masih mengawasi Mira yang berjalan menjauh. "Tumben Mbak Mira keluar."
"Mungkin disuruh suaminya beli mi,"jawab Penjaga Warung dengan santai. "Bu Yanti mau beli apa?"
"Eh, iya saya mau beli apa, ya?"
"Ibu dari rumah ke warung niatnya mau beli apa?" tanya Bu Asih yang baru datang. "Kemarin bilang mau masak sayur asam, Bu? Daun melinjo di kebun saya sudah siap petik, lho."
"Beneran, Bu? Ya udah, deh. Saya mau petik daun melinjo saja. Nggak jadi beli." Bu Yanti berlalu meninggalkan pejaga warung dan Bu Asih.
Praangg...
Terdengar suara benda yang pecah.Â
"Apa yang pecah?"ucap Bu Yanti penasaran. Tidak lama kemudian suara keras dari pintu yang dibanting. "Ada apa, sih?" Bu Yanti yang tengah memetik daun melinjo itu makin penasaran. Di lihatnya satu-satunya rumah di sana. Rumah Bu Mira. "Ada apa, sih?" ucapnya lagi. Saat seseorang membuka jendela, Bu Yanti bersembunyi di balik rimbun semak dan pohon melinjo. Suami Mira rupanya. Membuka jendela dengan keras lalu melihat sekitar seolah tengah mengawasi keadaan sekitar.