Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pergi Jelang Menikah

21 Januari 2024   20:48 Diperbarui: 21 Januari 2024   20:52 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi pribadi dibuat di Canva 

"Sudah kamu diam aja." Keduanya kompak dengan telunjuk di bibir.

Tepat sehari semalam Yanti hilang keluarganya mulai panik. Secarik kertas berisikan pesan terakhir Yanti jadi petunjuk dan tidak lepas dari tangan ibunda Yanti. Satu persatu teman Yanti di hubungi tapi tidak ada satupun dari mereka yang tahu di mana Yanti. 

"Ini semua gara-gara,  Bapak." Susi terisak menatap kertas itu. "Kalau saja hari itu Bapak tidak memukul Yanti, gadis itu nggak mungkin kabur."

"Jadi ini semua salah Bapak, Bu?" Dengan wajah memerah menahan amarah, Salim menatap tajam istrinya itu. "Kalau Ibu tidak memaksa Yanti meminta mahar tidak masuk akal sama calon besan kita,  anak itu nggak bakal kaya gini."

"Apa yang tidak masuk akal, Pak? Rumah itu jelas-jelas untuk mereka juga, kenapa tidak masuk akal. Ibu cuma mau Yanti bahagia," Susi tak mau kalah.

Baik Salim maupun Susi keduanya tidak ada yang merasa bersalah. Perginya Yanti terus mereka sembunyikan, bahkan jika ada tetangga atau saudara yang bertanya, mereka selalu mempunyai jawaban yang meyakinkan.

"Mau sampai kapan, Bu?" tanya Agus.

"Apanya, Gus?"

"Ibu sama Bapak membohongi semua orang perihal Mbak? Sedangkan pernikahannya tinggal seminggu lagi. Undangan juga sudah disebar. Bagaimana jika Mbak nggak pulang?"

"Berisik kamu, Gus. Mbakmu itu emang begitu kelakuannya dia cuma lagi ngambek aja. Atau malah dia sekarang lagi seneng-seneng sama calon suaminya. "

"Semalam Mas Ahmad telepon aku, Bu. Dia tanya Mbak---"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun