Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Winter Lily: Sungai Lodi (Bagian 36)

4 Desember 2023   20:00 Diperbarui: 4 Desember 2023   20:10 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gubrak...!

Nath terjatuh dari atas kuda. Tubuhnya lemas tak berdaya. 

"Saya tidak apa-apa." Suara Nath terdengar parau. Artur menggendong Nath menepi dari jalanan. Banyak yang lalu lalang, acuh. Di bawanya gadis itu ke tepi sungai. Di bawah pohon rindang. 

"Pergilah! Aku akan menjaga anak ini dan kuda mu!"

Artur mengangguk, setuju dengan ucapan Kakek Tua. Butuh waktu yang cukup lama baginya agar menemukan obat yang dia cari. Ini kota yang asing, bahasa nya mirip dengan orang Kaspia hanya saja mereka menggunakan logat yang sedikit berbeda. Artur berkeliling mencari pedangan dan toko obat. Tiga puluh menit lamanya dia berkeliling tidak satupun toko obat atau dokter yang di temui. Hingga akhirnya dia bertanya pada seorang laki-laki tua. 

Tidak ada tabib atau dokter di tempat itu sejak seratus tahun terakhir. Orang-orang di sana sehat dan jarang ada yang sakit. Semua berkat dewa Clarus. Semua orang yang merasa sakit akan meminum air sungai Clarus yang jernih dan segar. Orang bilang air itu di berkati karena sumber airnya adalah danau Clarus. Tempat di mana Clarus membuang jimatnya kemudian pergi ke langit.

Artur kembali hanya dengan beberapa potong roti dan rumput untuk kudanya. 

"Kakek, kau kenapa?" Artur menemukan Kakek Tua sedang termenung menatap langit dengan tatapan kosong.

"Aku hanya kagum melihat langit. Apa kau membawa obat untuknya?" 

Artur menggeleng. "Tidak ada obat, tabib atau dokter di tempat ini. Mereka bilang, obat satu-satunya adalah air sungai itu," tunjuk Artur. Laki-laki itu lantas menuruni batuan sungai. Tidak begitu dalam dan landai. Tidak kesusahan untuk Artur. Di bukanya wadah air minum miliknya yang telah kosong sejak berjam-jam lalu. Dengan segera dia memberikan air itu untuk Nath. Gadis itu meminumnya dan membasuhkan pada matanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun