"Kau baik-baik saja, Bob?"
"Entahlah," ucapnya ragu.
Listrik sudah padam begitu pohon tumbang. Tentu saja kabel ke rumah itu terputus. Entah pukul berapa saat itu, tapi langit begitu gelap dan angin masih bertiup kencang. Nola mengabari jika dia akan di rumah temannya untuk sementara waktu sedangkan Romi dan Ibu, mereka akan ke rumah Paman. Hanya ada Bob dan Stephanie di rumah.
"Sebaiknya kau mengabari keluargamu, Anie," sapaan akrab semua orang terhadap Stephanie tapi baru kali ini terucap oleh Bob. Stephanie ternganga. "Minumlah, ada cokelat hangat untukmu. Tempat ini sudah di buat untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu ada badai," jelas Bob.
"Apa kau sungguh Bob?"
Bob tak mengerti. "Kenapa?"
"Bob yang aku kenal tidak akan bersikap manis seperti ini padaku." Stephanie tersenyum, "bukankah Bob yang biasanya akan menghindariku? "
"Apa aku sungguh seperti itu?"
Stephanie mengangguk. "Iya, itu yang aku tahu. Bob yang aku kenal begitu dingin kasar dan angkuh."
Bob mengusap wajahnya. "Aku tidak tahu jika aku akan seperti itu di matamu. Karena kupikir kaulah yang membenciku. Makanya aku berusaha menghindarimu."
Stephanie mengerutkan dahi. "Aku?" tunjuknya pada diri sendiri,"Kenapa aku membecimu?"