"Kau mengetahuinya?" Kakek Tua penasaran.
"Ya! Saya pernah satu kali mendengar seseorang mengucap mantra itu."
Kakek tua melangkah ke halaman selanjutnya. Mata biru, itu adalah sub judul yang menarik perhatian Nath.Â
"Kakek! Bolehkah aku membaca bagian itu?"Â
Kakek tua memberikan buku itu.Â
Mata Biru
Dewa Clarus sangat mencintai Caily. Sebuah cinta terlarang Dewa terhadap seorang peri. Caily menolak menerima perasaan Clarus. Dengan mengucap,Â
^^|*~} $**\={\~'*******
Nath mengucapkan mantra itu dan lembaran itu bercahaya biru.Â
Clarus membuat Caily berubah menjadi manusia. Mimpi Caily sejak lama. Ingin menjadi manusia, tinggal di dalam kastil bersama orang yang dia cintai. Menerima Clarus sebagai pengantin pria nya adalah balas budi yang Caily lakukan. Bayi cantik bermata biru yang lahir menjadi awal kehidupan. Bayi itu tumbuh jadi pemimpin Benua. Dia tambah tua bersama Caily tapi Clarus tidak ada yang berubah. Clarus terus hidup hingga 500 tahun. Dalam kesedihannya di tinggal mati Caily dan anaknya. Clarus adalah dewa hujan yang dapat kapan saja melakukan kehancuran. Melihat setiap orang mempunyai mata biru seperti istri dan anaknya. Clarus mengambil setiap mata itu dan menyimpannya. Mata itu tidak busuk. Ada kekuatan rahasia di sana. Kekuatan yang baru Clarus tahu setelah mengambil inti dari mata itu. Sebuah batu manik kecil tak berwarna. Kumpulan inti mata biru itu lalu berubah jadi batu merah muda berkekuatan luar biasa. Murka dengan hasilnya, Clarus membuang batu itu di samudera dan dirinya kembali ke langit....
"Apa ini sebuah dongeng? Aku tidak mengerti kenapa orang-orang di menara sihir menulisnya," ucap Artur.