Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

End (Bagian 3)

13 November 2023   20:12 Diperbarui: 13 November 2023   20:42 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau tahu, 'kan, Mil, kalau aku itu paling nggak bisa buat tugas kaya gini ini. Coba, deh, kau lihat!" Henry menunjukan tugas yang sudah di ketik di komputernya. "Nggak banget, 'kan? Kalau sampai aku dapat nilai D lagi, semester ini aku bakal ngulang."

Mila mengamati layar komputer itu dengan saksama. "Bagian mana yang menurutmu nggak banget, Hen? Menurutku ini sudah oke, kok."

"Kamu nggak mau koreksi dulu? Soalnya ini harus aku kumpulkan siang nanti."

Baca juga: End (Bagian 1)

"Tugas itu punya kamu, 'kan? Kenapa harus Mila yang mengkoreksi? Udah sana, Mil. Kamu juga kan ada kelas siang ini," Laila menarik tangan Mila dan mendorongnya agar cepat pergi.

"Ehh, Lo apa-apaan, sih, La! Dari dulu suka ikut campur urusan gue sama Mila. Emang Lo siapanya Mila, heh?" ucap Henry ketus.

Ada senyuman mengejek tergambar di ujung bibir Laila. "Sampai kapan Lo sadar kalau Lo itu cuma beban buat Mila? Lo manfaatin dia dan gue tahu Lo sama sekali nggak ada niatan buat ngebales  perasaannya Mila, 'kan?"

Henry mendorong tubuh Laila hingga gadis itu tersungkur. Tanpa peduli dengan tatapan orang, Henry berlalu pergi meninggalkan Laila yang masih terduduk di tanah.

Baca juga: End (bagian 2)

"Lo sama sekali nggak pantes buat, Mila," teriak Laila. 

Setelah lima tahun berlalu dan mereka kini duduk di bangku perkuliahan. Tapi sikap Henry masih sama, dia hanya memanfaatkannya Mila. Dengan berbagai alasan Mila selalu membela Henry sekalipun Laila terus saja berusaha menghentikannya. 

"Perlu bantuan?" Seseorang mengulurkan tangan. Dia adalah Arka, entah apa yang membawanya tiba-tiba lelaki itu ada di belakang Laila.

"Tidak. Terima kasih," ucap Laila kemudian bangkit. 

"Kau gigih juga, ya?"

Laila mengibaskan roknya lalu duduk. Suasana hatinya masih belum baik. Tapi untunglah Arka datang tidak dengan tangan kosong. Ada sekantong penuh makanan ringan. Laila dengan cepat mengambilnya. "Aku tahu kalian akan mengerjakan tugas sampai malam. Jadi makanlah!" ucap Arka.

"Tidak. Aku yakin ini bukan untukku. Tapi untuk Mila. Dan kau datang untuknya, bukan?" goda Laila.

"Apa aku harus menjawab?" 

Perlahan cahaya matahari menghilang dan malam yang dingin mengisyaratkan untuk mata segera terpejam. Waktu sudah menunjukkan tengah malam saat Mila menatap jam di tangannya. Teman-temannya sudah pulang tapi tidak dengan Laila. Mereka pulang dengan berbagai alasan, sedangkan tugas itu harus segera di selesaikan. 

"Maafin aku, ya La," bisik Mila ketika melihat sahabatnya itu tertidur di atas matras di belakangnya. Mila kembali pada pekerjaannya. 

"Boleh aku masuk?" ucap seseorang dari balik pintu. Mila tahu, itu suara Arka.

"Masuklah!"

Arka datang membawa dua bungkus nasi goreng dan minuman. Lelaki itu meletakannya lalu segerapergi. "Aku bertemu dengan Doni, katanya kau masih lembur mengerjakan tugas. Kau belum makan, kan? Kau makanlah dengan Laila." Bohong. Arka tidak pernah bertemu Doni. Tapi Laila yang menghubunginya.

"Terima kasih Arka. Tapi bisakah kau tidak langsung pergi?" ucap Mila sedikit berteriak. Arka mungkin sudah jauh pikir Mila.

"Apa aku boleh tetap di sini?" Arka tiba-tiba muncul dari balik pintu.

Bersambung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun