"Ahn ...," ucap Julia menyela.
"Saya Yang Mulia."
"Hari ini kau pasti lelah membantu saya. Kau pulanglah lebih awal." Senyum Julia berubah mengerikan di mata Ahn.Â
"Tapi---"
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Julia memberi aba-aba agar pemuda itu pergi. Melihat tatapan tajam Rez selama pertemuan sudah membuatnya mual, ditambah lagi amplop itu. Aroma Rez melekat di benda itu. Mungkin stempel itu sudah dibubuhi bubuk aprikot atau semacam kayu manis. Terbayang lagi kengerian mata Rez.
Lelaki itu mungkin memang tidak berniat meminta maaf kepada Julia, bahkan setelah Julia resmi menjadi seorang Putri dan kini sebagai pemegang kekuasaan atas bisnis perdagangan yang baru saja dimulainya.Â
"Aku tidak mengharapkan permintaan maaf, hanya saja lelaki itu angkuh sekali. Dan hal yang paling menyebalkan, dia adalah tunangan Ambeer," gumam Julia.
Rez dan Ambeer sebenarnya belumlah resmi bertunangan. Permohonan pertunangan yang dikirimkan pada Ambeer belum disetujui oleh Raja. Duchess Crimson, Ibu dari Rez merupakan orang ambisius. Setelah Ambeer debut di kalangan bangsawan papan atas tahun lalu, Duchess langsung mengirimkan permohonan itu. Ambeer adalah satu-satunya keturun Raja sebelum Julia dan Dimitri hadir. Calon Ratu masa depan, jika Rez menikah dengan Ambeer tentu saja keuntungan yang sangat besar bagi keluarga Crimson dan bisnisnya.
Rez tidak berambisi untuk menikahi Ambeer, tapi dia tahu betul apa yang akan didapatkan olehnya jika itu terjadi. Lalu Julia masuk ke dalam kehidupannya. Gadis cantik dengan kecanggungannya itu ternyata adalah Putri Raja. Anak di luar nikah yang sangat disayangi oleh sang pemilik takhta.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H