"Panggil saja aku Dorotti," ucapnya terdengar sedih, "maafkan aku Julia," sambungnya.
Julia bangkit dan menghampiri Dorotti. "Saya tidak apa-apa, Nona. Saya memang mencuri roti itu," ucap Julia dingin.
"Aku akan berusaha membujuk ayahku agar mengeluarkan mu,"
"Terima kasih. Anda baik sekali. Tapi harusnya Anda tahu seperti apa ayah Anda. Tidak mungkin Tuan Baron akan dengan mudah mencabut hukuman bagi kami yang sudah mencuri di tokonya."
"Tapi---"
"Anda pulang saja, Nona. Jangan sampai Tuan Baron tahu kalau anaknya menyelinap keluar hanya untuk menemui pencuri sepertiku."
Julia kembali duduk bersandar pada dinding-tertunduk menatap jerami yang jadi alas mereka tidur berhari-hari ke depan. Dorotti dengan rasa bersalahnya melangkah pergi meninggalkan Julia yang sudah enggan menatap anak dari tuannya itu.[]