"Maaf Nona, Ada Tuan Markus ingin bertemu Anda!" ucap seorang pelayan menghentikan gerakan tangan Nath.
Gadis itu berlari setelah memberikan sebilah pedangnya pada sang pelayan.Â
Tidak seperti saat Nath menemuinya dua minggu lalu di rumahnya, kali ini laki-laki yang sering d panggil Kakek Mark itu tampak rapi. Laki-laki tua yang sama sekali belum bungkuk itu berdiri setelah melihat orang yang ia akan temui itu menghampiri nya.
"Selamat sore, Lady!" ucapnya sambil membungkuk.
"Selamat sore, Tuan! Bagaimana kabar Anda?"
"Berkat Carperia membuat saya selalu dalam keadaan baik." Mark lalu meletakan sebuah kotak berbungkus kain di atas meja, "silahkan, Lady!"
Kain berwarna cokelat tua itu terbuka. Sebuah kotak hitam legam dengan pengait kunci di sampingnya. 'Cantik!' Â satu kata yang mampu menggambarkan benda itu. Nath berhenti dan mengamati gembok untuk mengunci kotak itu.
"Benda itu hanya bisa di buka hanya dengan kekuatan Anda,"
Nath menoleh. Tak mengerti.
"Benda itu sudah saya buat agar hanya Anda yang dapat membukanya. Silahkan Anda masukkan mana Anda ke dalam benda itu."
Nath mulai mencoba membuka benda itu. Percobaan pertama gagal, kedua juga gagal. Berlanjut hingga percobaan ke-10.