Noah. Di tatapnya adik-adiknya yang kini tengah menguasai kamar yang diperuntukkan hanya untuknya itu.
Pesta telah usai. Setiap tamu telah pergi meninggalkan istana. Cahaya bulan sedikit demi sedikit memasuki ruang kamarNath yang menolak kembali ke kamarnya, Noah izinkan tidur di ranjang. Sedangkan Lucas dan Jeremy; mereka masing-masing tidur di satu kursi. Pemandangan yang sama sekali tidak dia sukai. Aroma wine dan suara dengkuran Lucas membuatnya sedikit marah. Namun ketika melihat wajah adiknya yang polos ketika tidur itu, Noah tidak dapat melakukan apa-apa. Ada bekas luka di wajah Lucas. Di usianya yang memasuki 18 tahun, Mana elemen milik Lucas baru level 3, sangat rendah untuk anak seorang Alexander Carperia. Karena Mana Elemen milik Noah mencapai puncak ketika usianya 15 tahun.Â
Setiap dari mereka memiliki kelebihan masing-masing. Lucas adalah ahli strategi dan kecepatan pergerakan nya luar biasa. Sedangkan Noah, di saat usianya 17 tahun dia sudah mencapai puncak kekuatan Mana elemen bawaan yaitu Api dan telah menguasai elemen tambahan yaitu angin.
Nath yang belajar ilmu sihir telah mencapai level 2 hanya dalam waktu setengah tahun. Di saat usianya kini Nath telah membangkitkan Mana elemen bawaan yaitu api dan air. Dua elemen yang bertentangan membuatnya kesulitan sehingga dalam waktu hampir dua tahun dia masih berada di level dua.Â
Noah mengusap kepala Nath. Rambut merahnya membuat dia terlihat mencolok disegala tempat. Noah tidak habis pikir bagaimana bisa adiknya memilih merubah warna rambutnya dengan warna merah. Dan tidak mengerti pemikiran ayahnya yang selalu menuntut Nath untuk menyembunyikan warna asli rambut dan matanya. Karena menurut Noah, Nath lebih cantik dengan mata biru dan rambut peraknya.
Rambut yang berganti-ganti itu hanya akan menyakiti Nath. Yang selalu akan jadi anak kecil di mata Noah. Gadis itu menggeliat tercium aroma manis dari nafasnya. "Dasar anak nakal!" Noah kembali tersenyum.
Jika Helena di sana mungkin mereka semua akan mendapatkan hukuman. Nath baru saja Debutante, usianya baru 16 tahun; tapi Noah dan Lucas malah membiarkannya meminum wine hingga mabuk.
Malam itu Noah benar-benar tidak dapat tidur. Bukan karena dia tidak kebagian tempat. Tapi juga karena pengakuan Claire yang menurutnya sangat tidak masuk akal. Pertemuan mereka dapat di hitung oleh jari. Yaitu saat ulang tahun Claire ke 8, 12 dan saat Debutante di usia mereka 16 tahun. Bahkan saat ulang tahun Claire ke-17 bersamaan dengan diangkatnya sebagai Putri mahkota, Noah tidak datang.Â
Bukankah itu aneh?
Noah menatap langit, bintang gemitang terlihat samar. Aroma bunga menyerbu ruang kamarnya bersamaan dengan angin yang menerobos masuk. Dari kejauhan terlihat kalau kamar Claire masih bercahaya. "Apa Tuan Putri masih terjaga?" tanya Noah entah pada siapa.Â
Pemuda itu lalu melompat. Kamarnya berada di lantai 2 tapi bukan hal yang susah untuk seorang Noah Alexander. Kemampuannya berjalan tanpa suara membuatnya semakin terlihat seperti penguntit. Claire membuka jendelanya; seketika itu juga Noah melompat ke atas pohon. Perempuan itu terlihat memejamkan mata dan menengadahakan tangannya. Perempuan aneh, ucap Noah dalam batinnya. Rambut emasnya terlihat cantik, terurai dan tersapu angin.Â