Pada suatu hari yang cerah di musim semi. Setiap orang di Kastil sibuk mempersiapkan hari ulang tahun Nath yang ke-8. Sedangkan Nath dan Helena duduk di paviliun mengadakan pesta teh berdua ditemani manisnya angin musim semi.
"Hari ini kau tidak bersemangat. Bukankah sebentar lagi hari ulang tahunmu?" Helena menghirup teh di cangkirnya yang berukir bunga dan betakhta emas.
"Ya. Besok adalah ulang tahun saya. Tapi---" ucapan gadis itu terhenti.
Helena menyentuh pipi Nath. "Katakan saja. Apa kau punya permintaan. Aku akan mengabulkan apapun keinginan gadis kecilku yang tengah berulang tahun! Apa kau mau gaun baru, atau perhiasan?"
"Tidak. Saya tidak menginginkannya. Saya hanya ingin satu hal. Saya ingin mengetahui sesuatu." Gadis itu menunduk seolah takut kalau-kalau pertanyaannya menyinggung Nyonya Kastil ini.
"Apa yang ingin kau tahu? Sebaiknya kau simpan saja rasa keingintahuanmu itu," ucap seseorang dengan suara berat yang tengah berjalan menuju paviliun. Alex datang entah dari mana dan sudah berada di belakang Nath. Nath tertunduk dan takut, laki-laki berbadan tegap dan gagah itu berdiri di belakangnya dengan wajah datar dan tanpa ekspresi.
"Sayang, apa kau sedang tidak sibuk? Sampai bisa datang ke pesta kami?"
Alex mengabaikan Helena. "Kau cukup jadi penurut saja. Maka kau akan dapatkan apa yang memang harus kau dapat," ucap Alex.
"Apa menerima Hubert jadi guru juga salah satunya?"
"Apa itu sulit?"