"Kenapa baksonya hitam?"
Sang Kakak menaikkan kantong plastik yang di pegangnya. "Kebanyakan kecap mungkin," jawabnya kemudian.
"Mama mau mi baksonya," Umi memberi informasi kepada sang Kakak.
Lalu sang Kakak menuangkan bakso itu ke dalam mangkuk. "Nggak pedas, Ma," ucap sang Kakak setelah yakin mencicipinya.Â
Ibu mereka yang terbaring di tempat tidur karena lumpuh itupun mencicipinya. Tidak pedas menurut sang Kakak ternyata pedas menurut Ibu. Tidak lama setelahnya, Ibu mual-mual seperti ingin muntah.
"Mama nggak makan?" tanya Umi setelah sebelumnya dipanggil oleh sang Ibu untuk mengganti celananya.Â
"Nggak mau. Mual," jawab Ibu singkat.
"Mau aku buatkan sayur bening? "
"Nggak perlu."
Setelah selesai Umi keluar dari kamar. Samar-samar terdengar Ibu menangis dengan sesekali bersuara seperti muntah.Â
Umi dan sang Kakak saling tatap. Seolah tatapan itu mempunyai makna.