"Maafkan saya Duchess," ucap wanita itu dengan suara yang lirih. Setiap mata yang menyaksikan itu hanya saling tatap dalam diam.
"Perkenalkan dirimu, Sayang," pinta Helena pada Nath.
Dengan langkah malu-malu Nath kemudian membungkuk di hadapan para tamu. "Saya Nathalie Gloria De' Alexander. Semoga keselamatan dan kesejahteraan bersama kita. Senang bertemu dengan Nyonya sekalian."
"Lihatlah dia manis sekali," ucap salah seorang Nyonya.
"Saya berharap dapat mempunyai anak perempuan," sahut Nyonya yang lain.
"Apakah penting anak itu laki-laki atau perempuan? Bukankah mereka tetap bagian dari diri orang tuanya?"
"Duchess hanya mempunyai anak laki-laki, bukan? Harusnya Anda tambah satu lagi anak perempuan. Lagipula Anda sesungguhnya tidak memiliki anak," ucap salah seorang Nyonya dengan nada sinis dan berbisik di kalimat terakhir. Tapi Duchess itu tidak membalas.
"Duchess, Anda tidak perlu memikirkan apa yang Marrie katakan. Dia---"
"Tidak! Saya hanya kasihan dengannya. Hidupnya pasti hanya sibuk ke sana ke mari mengumpulkan informasi dan gosip-gosip di kalangan kelas atas."Â
Duchess Grace dari Grastel itu lalu mencicip teh yang hampir dingin di cangkirnya. "Terima kasih, Helena. Saya pasti akan menyempatkan untuk mampir lain waktu,"
"Anda akan pergi secepat ini, Duchess?" tanya Helena.